Kamis 17 Aug 2023 17:57 WIB

Denny JA: Di Ujung Kekuasaannya, Jokowi Masih Populer

Denny JA mengaku menangkap sikap rendah hati pada sosok Jokowi saat bertemu.

Denny Januar Ali (kiri) bersama Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana pada Juli 2023.
Foto: dok pribadi
Denny Januar Ali (kiri) bersama Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana pada Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hasil survei LSI Denny JA mendapati menjelang Proklamasi 17 Agustus 2023, tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo berada di angka 80 persen. Pendiri LSI Denny JA, Denny Januar Ali menuturkan, jika dirunut ke belakang, sejak Januari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, hingga Agustus 2023, tingkat kepuasan kinerja Jokowi sekitar antara 79-82 persen.

Menurut Denny JA, angka itu menunjukkan tingkat kepuasaan yang tinggi. Ia mengatakan, bagi mereka yang menyadari data ini, tak akan mengusung isu perubahan, namun mengusung “Jokowi Effect.” Yakni, efek kedekatan dengan Jokowi, efek melanjutkan program penting Jokowi.

Baca Juga

Denny JA menambahkan, jika presiden yang berkuasa sangat populer, publik ingin kondisi itu justru berlanjut. Yang menyentuh mayoritas pemilih bukan isu perubahan, tapi justru isu untuk tetap bertahan.

“Isu perubahan yang diusung koalisi capres Anies Baswedan saat ini tidak terlalu bergema. Ini ikut menyumbang elektabilitas Anies yang masih kalah selisih dua digit (di atas 10 persen) dibandingkan elektabilitas Ganjar Pranowo, terlebih lagi Prabowo Subianto,” tutur Denny JA dalam keterangan, Kamis (17/8/2023).

Denny JA menambahkan, isu perubahan hanya bergema jika presiden yang berkuasa tidak populer. Akibatnya publik ingin suasana yang baru, berbeda, perubahan. Sebaliknya, jika presiden yang berkuasa sangat populer, publik ingin kondisi itu justru berlanjut. Yang menyentuh mayoritas pemilih bukan isu perubahan, tapi justru isu untuk tetap bertahan.

Denny JA menuturkan, personalitas Jokowi hadir di ruang publik. Menurutnya, penampilan Jokowi yang rendah hati, akrab dengan rakyat, menyapa (reaching out), ikut memberi kontribusi pada tingkat popularitas ini. Denny JA sendiri mengaku memiliki pengalaman pribadi berjumpa empat mata dengan Presiden Jokowi, selama 45 menit.

Ia mengaku menangkap sikap rendah hati Presiden Jokowi. “Minggu siang di akhir bulan Juli 2023, saya mendapatkan teks dijapri (jaringan pribadi) WA. Itu teks dari ajudan Presiden. Ia mengabarkan bahwa Presiden ingin bertemu," tutur Denny JA.

Denny JA mengingat, rendah hatinya Jokowi sudah terasa dari kalimat pertama mantan gubernur DKI itu ucapkan. “Maaf, saya mengganggu hari libur Mas Denny. Tadi saya minta cek, apakah hari ini Mas Denny tidak di luar kota?” tutur Denny menirukan kalimat Presiden Jokowi.

Denny JA mengaku saat itu Presiden Jokowi tampil rileks dan tidak berpakaian resmi. Ia mengaku bersama Jokowi mengobrol santai. Menurutnya, sikap Jokowi santun, halus, dan cerdas secara emosional. Denny mengaku Jokowi lebih banyak bertanya, sambil sesekali mencatat percakapan.

Denny menyampaikan di Indonesia, bahkan di dunia, sangat jarang, di ujung kekuasaannya, seorang presiden mendapatkan tingkat kepuasaan hingga 80 persen. Namun, Jokowi keluar dari tradisi presiden Indonesia. Ia justru sangat populer di ujung kekuasaannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement