Adapun faktor yang berasal dari aktivitas manusia, seperti sektor transportasi, industri, kegiatan rumah tangga hingga pembakaran sampah bisa dikendalikan. Luckmi menyatakan hasil rapat terbatas pemerintah pusat memaparkan bahwa sektor transportasi menjadi penyebab utama polusi udara.
"Berdasarkan inventarisasi emisi dari berbagai riset beberapa tahun terakhir, pembuangan emisi dari sektor transportasi memang menjadi penyebab utama polusi di Jakarta, disusul industri," ujar Luckmi.
Selama tiga bulan terakhir, sejumlah riset menyatakan setiap periode Juni--Agustus atau saat musim kemarau angin muson timur bertiup, risiko kualitas udara yang buruk lebih tinggi dari periode lain. Berdasarkan data indeks standar pencemaran udara (ISPU) milik KLHK, sejak 2018 hingga 2023 menunjukkan rata-rata kualitas udara di Jakarta tidak sehat terutama pertengahan tahun.