Rabu 16 Aug 2023 12:36 WIB

Kasus Bayi Tertukar, Tujuh Nakes RS Sentosa Diperiksa di Polres Bogor

Nakes yang hadir yang berdinas dan diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Friska Yolandha
Juru Bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, mendampingi tujuh nakes dalam pemeriksaan kasus bayi tertukar di Polres Bogor, Rabu (16/8/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Juru Bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, mendampingi tujuh nakes dalam pemeriksaan kasus bayi tertukar di Polres Bogor, Rabu (16/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tujuh tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Sentosa didampingi juru bicara rumah sakit hadir di Polres Bogor untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus bayi tertukar. Tujuh nakes tersebut akan dimintai keterangan terkait hari di mana dua bayi laki-laki tersebut diduga tertukar pada Juli 2022.

Juru Bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, mengatakan, kehadiran para nakes ini merupakan undangan permintaan keterangan terkait hari kejadian. Nakes yang hadir merupakan nakes yang berdinas dan diduga terlibat langsung dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga

“Menurut saya, berdasarkan panggilan itu akan dimintai keterangan terkait peristiwa kejadian sesungguhnya, waktu kejadian melahirkan dan pulang pada saat di rumah sakit setahun yang lalu. Kelihatannya begitu,” kata Gregg ketika ditemui Republika.co.id di Mako Polres Bogor, Rabu (16/8/2023).

Pantauan Republika.co.id di Mako Polres Bogor, pihak RS Sentosa tiba sekitar pukul 10.45 WIB. Para nakes yang hadir mengenakan masker dan beberapa di antaranya menundukkan kepalanya.

Lebih lanjut, Gregg mengatakan, RS Sentosa telah menyiapkan semua dokumen pendukung permintaan keterangan ini. Sehingga diharapkan agenda pemeriksaan bisa berjalan lancar.

Setelah bidan dan dokter, kata dia, ke depan akan ada pemanggilan dokter dan pihak lain dari rumah sakit. Namun, untuk pemeriksaan awal dihadirkan tujuh nakes.

“(Pemanggilan) direktur sampai saat ini kami belum lihat ada. Belum ada panggilan lagi. Hari ini baru panggilan yang tujuh orang,” ujarnya.

Ia menambahkan, diperkirakan polisi juga akan mendalami dugaan adanya kelalaian. Termasuk perihal dua gelang bayi, yang tertera satu nama yang sama.

Sebelumnya, diberitakan Polres Bogor memanggil jajaran Rumah Sakit Sentosa, untuk dimintai keterangan terkait dugaan bayi tertukar yang lahir pada Juli 2022. Rencananya, pada Rabu (16/8/2023), perawat dan dokter yang bertugas pada hari itu akan hadir di Polres Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, Polres Bogor juga telah mendatangi rumah sakit untuk meminta keterangan lebih lanjut. Terutama saat hari kejadian pada 18 Juli 2022.

“Rencananya hari Rabu besok kita akan memanggil seluruh karyawan, dokter, dan bidan yang berdinas pada saat itu,” kata Rio kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).

Diketahui, bayi dari Siti Mauliah (37 tahun) diduga tertukar sejak setahun lalu usai melahirkan di rumah sakit di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Siti pun telah melakukan tes DNA di rumah sakit, dan hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang dirawatnya selama setahun ini bukan anak kandungnya.

Siti telah membuat laporan ke Polres Bogor dan meminta bantuan ke polisi untuk mencari anak kandungnya. Setelah melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti melakukan tes DNA pada Mei 2023 dengan hasil bahwa bayi yang dirawatnya setahun ini bukanlah anak kandungnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement