Tri mengaku, baru sekali bertemu dengan istrinya terduga teroris itu saat memberikan logistik ke tempat kejadian perkara (TKP) pascapenggeledahan. Selama kurang lebih enam bulan mengontrak rumah, ia tak pernah bertemu sama sekali dengan penghuni rumah.
Yang membuatnya terkejut, adalah cerita para tetangga dan apa yang disaksikannya berbeda. Istri DE ternyata berpakain biasa saja. "Kata orang-orang yang lihat bercadar. Tapi pada saat nganterin keperluan tidak pakai cadar," katanya.
Tri mengatakan, menurut cerita suaminya sebagai Ketua RT di wilayah ini, DE dalam kesehariannya di luar jam kerja, bisa berbaur dengan warga umumnya. Namun, kehadirannya memang dalam momen tertentu saja, seperti rapat RT. "Kata suami suka gabung saat acara RT," katanya.