Selasa 15 Aug 2023 01:50 WIB

Gerindra: Kunci Penentuan Cawapres Ada di PKB-Muhaimin

Gerindra memastikan tidak akan meninggalkan PKB dan Muhaimin.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (dari kiri) berjabat tangan saat deklarasi dukungan Pilpres 2024 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023). Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi bersama Partai Gerindra sekaligus mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024
Foto:

Terpisah, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng meminta kursi cawapres diberikan kepada partainya. Menurutnya, permintaan tersebut merupakan kehendak internal Golkar agar kader terbaik dari partai berlogo pohon beringin itu menjadi cawapres. "Kita minta kursi wapres diberikan ke Golkar," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Senin.

Menurut Mekeng, posisi cawapres sudah sepatutnya diberikan kepada partainya karena Golkar adalah partai dengan jumlah kursi terbanyak di DPR dibanding partai lainnya dalam KKIR. Sebagai catatan, Golkar adalah pemilik kursi terbanyak kedua di Senayan setelah PDIP, yakni 85 kursi atau 14,8 persen.

Selain itu, lanjut Mekeng, Golkar adalah partai yang punya pengalaman panjang di pemerintahan alias sudah sering menempatkan kadernya sebagai pejabat eksekutif. "Dua hal itu merupakan alasan rasional mengapa kami minta kursi cawapres," ujarnya.

Adapun PAN mengaku optimistis bahwa Menteri BUMN Erick Thohir yang akan menjadi cawapres pendamping Prabowo. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto yakin pasangan Prabowo-Erick akan memenangkan Pilpres 2024 karena Menteri BUMN itu merupakan kandidat cawapres dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil sigi sejumlah lembaga survei.

Sementara itu, PKB tetap menginginkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar menjadi cawapres pendamping Prabowo. Tekat itu berlandaskan pada hasil Muktamar PKB di Bali beberapa waktu lalu.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda mengingatkan semua partai anggota KKIR agar menjadikan target memenangkan Pilpres 2024 sebagai pertimbangan utama dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk ketika menentukan cawapres. Hal ini penting dilakukan supaya pengalaman kelam masa lalu tidak terulang, yakni Prabowo kalah berturut-turut dalam Pilpres 2014 dan 2019.

"Jadi pertimbangannya harus benar-benar peluang menang. Tidak sekadar jumlah kursi di parlemen, pasokan logistik, atau sekadar hasil survei. Tetapi benar-benar keseimbangan dari figur yang diusung, kekuatan logistik, hingga basis tradisional dukungan capres-cawapres yang akan diusung,” ujar Huda lewat keterangan tertulisnya, Senin.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement