Selasa 15 Aug 2023 00:01 WIB

Viral Suara Dentuman di Bawah Tanah Sumenep, BMKG Jatim Pastikan Tidak Bahaya

Masyarakat setempat dapat beraktivitas normal kembali.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
Petugas pemantau menunjukkan data rekam seismograf. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Petugas pemantau menunjukkan data rekam seismograf. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Baru-baru ini masyarakat Indonesia digegerkan dengan suara dentuman yang tejadi di bawah tanah wilayah Desa Moncek Tengah, Sumenep, Provinsi Jawa Timur (Jatim). Kondisi ini sebelumnya terekam dalam video viral di media sosial (medsos).

Koordinator Observasi dan Informasi, Stasiun Geofisika (Stageof), BMKG Tretes, Jatim, Suwarto menegaskan, fenomena yang terjadi di Sumenep sebenarnya bukan dentuman. Ia menuturkan, dentuman biasanya ditunjukkan dengan suara menggelegar.

Baca Juga

"Kalau yang di Sumenep suaranya kecil semacam ketukan. Suaranya itu semacam fenomena getaran atau fenomena ketukan," kata Suwarto saat dihubungi Republika.co.id, Senin (14/8/2023).

Stageof BMKG Jatim sendiri telah melakukan survei ke lokasi pada Ahad (13/8/2023). Langkah ini ditunjukkan untuk melakukan observasi di lapangan. Kemudian juga termasuk bertanya kepada warga setempat terkait informasi yang ada di daerah tersebut.

Selanjutnya, BMKG memasang alat pendeteksi getaran seismograf di lokasi. Melalui alat tersebut, pihaknya dapat melihat kondisi dan lapisan atau struktur batuan di Desa Moncek Tengah, Sumenep.

Berdasarkan hasil analisis sementara, frekuensi tanah di lokasi sebesar 22 hz. "Artinya daerah situ mempunyai batuan yang keras sehingga ketika ada getaran itu relatif aman. Rumah itu lebih aman bisa meredam getaran. Jadi kalau batuannya keras, relatif aman," tegasnya.

Dengan adanya hasil observasi tersebut, Suwarto memastikan, fenomena suara ketukan di Sumenep tidak berbahaya. Hasil observasi sementara ini juga telah disampaikan kepada Bupati Sumenep. Itu artinya masyarakat setempat dapat beraktivitas normal kembali.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Hendra Gunawan menilai perlu penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui masalah suara ketukan di Sumenep. Pengungkapan masalah ini memerlukan pemeriksaan dengan menggunakan alat melalui metode gpr atau geo listrik.

"Karena ini persoalan bawah permukaan dangkal," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, sebuah suara ketukan terdengar dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep pada Sabtu (12/8/2023) pagi. Tidak hanya suara dentuman, warga setempat juga merasakan adanya getaran secara bersamaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement