Jumat 11 Aug 2023 11:02 WIB

Hamzah Lubis Nakhodai PPI Dunia

Hamzah Assuudy Lubis sebagai ketua PPI menyebut 12 program unggulannya.

Hamzah Assuudy Lubis, Ketua PPI
Foto: dokpri
Hamzah Assuudy Lubis, Ketua PPI

REPUBLIKA.CO.ID,  BELANDA, — Tongkat estafet kepemimpinan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia telah berganti. Hamzah Assuudy Lubis, Mahasiswa University of Tripoli, Lebanon, terpilih secara aklamasi oleh 62 PPI Negara pada gelaran Simposium Internasional XV PPI Dunia di Belanda, 10 Agustus. 

Diawali dengan berbagai agenda sidang organisasi. Meski sempat berlangsung alot, keputusan bulat memilih Hamzah Lubis menahkodai PPI Dunia periode 23/24 ini menandai era baru kepemimpinan termuda PPI Dunia.

Baca Juga

“Kita akan bawa PPI Dunia berkontribusi aktif mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan mengedepankan aspek kolaborasi. Juga mendorong mahasiswa Indonesia di luar negeri yang unggul dan berdaya saing,” katanya menerangkan usai agenda pemilihan, 10 Agustus.

Ia tidak hanya bicara konsep abstrak Indonesia emas, tetapi menuangkannya menjadi rencana konkret 12 program kerja unggulan. Di antaranya, optimalisasi peran PPI Dunia sebagai poros pergerakan pelajar sebagaimana pada masa Bung Hatta lewat gerakan pelajar mendunia (GPIM), festival pendidikan, kelompok mentoring dan pelatihan untuk pengembangan skill non-akademik.

Kemudian program Satu Suara untuk menyoroti isu-isu nasional, job fair, pembuatan buku Indonesia Dimasa Depan, serta mengoptimalkan program duta ekspor yang membantu UMKM lokal ekspansi pasa keluar negeri.

“Diluar dari program kerja unggulan ini, tentu kita juga terlibat dalam kajian strategis yang bisa memberikan input baik untuk pemerintah maupun pihak swasta,” terang pria yang akrab disapa Hamzah ini, yang juga sempat menjabat sebagai Wakil Koordinator PPI Dunia 22/23.

Disamping itu, ia juga meyakinkan PPI Dunia akan melakukan evaluasi internal. Pasalnya, dalam agenda sidang organisasi, mencuat pandangan terkait kurangnya pelibatan PPI Negara dalam penyelenggaraan program PPI Dunia. “Ini akan kita evaluasi juga lewat rapat internasional (RI). Nantinya, kita desain setiap program kerja mesti menggandeng minimal 1 atau 2 PPI Negara,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Demisioner Koordinator PPI Dunia 22/23 Achyar Alrasyid menyampaikan telah memberikan rekomendasi dan hasil evaluasi organisasi untuk kepengurusan periode berikutnya. “Termasuk lesson learned dan program kerja yang strategis untuk dilanjutkan. Juga program yang belum sempat terlaksana agar dilaksanakan,” jelasnya.

Sebagai informasi, pada periode 22/23, PPI Dunia telah melaksanakan sedikitnya 150 program kerja. Baik yang sifatnya insidental maupun yang tertuang dalam rapat kerja. Klasterisasinya yakni program pendidikan dan kebudayaan, pengabdian masyarakat, pelestarian lingkungan, kewirausahaan, serta pengembangan karir dan profesi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement