REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Jawa Barat menyatakan siap mewujudkan Pemilu 2024 yang santun dan damai. Karenanya, Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri mengimbau warga untuk mampu menyelesaikan perbedaan secara damai dengan musyawarah dan mencegah kekerasan.
"Orang Depok itu toleran dan upaya-upaya yang dilakukan selalu damai. Kuncinya saling menghormati dan menghargai," kata Supian Suri di Depok, Kamis (10/8/2023).
Supian mengatakan Depok mempunyai pengalaman dalam menangani konflik Pilkada 2005. Konflik ini diselesaikan dengan damai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Walaupun dalam penyelesaiannya memakan waktu lama, dapat diselesaikan dengan damai," katanya.
Guru Besar Ilmu Politik FISIP UI Prof Maswadi Rauf mengatakan demokrasi menginginkan kebebasan sehingga pemilu diadakan agar terjadi persaingan di antara manusia yang bebas untuk berusaha mendapat dukungan dari para pemilih agar bisa menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan.
"Oleh karena itu, wajar setiap pemilu selalu panas dan tegang," ujar Guru Besar Ilmu Politik FISIP UI.
Menurut dia, untuk mencegah pemilu rusuh dan damai, para politikus dan calon yang ikut kontestasi dalam pemilu dituntut untuk dapat menahan diri agar tidak terlibat dalam black campaign yang menyebarkan isu yang tidak benar tentang saingannya.
"Bila program-program itu jelas dan menarik serta tidak menyinggung saingannya dalam pemilu, pemilu yang santun dan damai dapat tercapai," kata Maswadi.
Maswadi Rauf mengatakan bahwa para politikus dan calon dalam pemilu memegang kontrol sepenuhnya terhadap tim sukses masing-masing sehingga dapat mencegah tindakan-tindakan mereka yang tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.