Kamis 10 Aug 2023 16:44 WIB

Korban Miss Universe Indonesia Khawatir CCTV Body Checking Beredar Luas

Penyidik Polda Metro Jaya berencana untuk memanggil pihak hotel.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Kuasa hukum finalis Miss Universe Indonesia 2023, Mellisa Anggraini mendampangi korban melaporkan kasus dugaan pelecehan di ajang kontestasi kecantikan, ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).
Foto: Republika/ALI MANSUR
Kuasa hukum finalis Miss Universe Indonesia 2023, Mellisa Anggraini mendampangi korban melaporkan kasus dugaan pelecehan di ajang kontestasi kecantikan, ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Finalis sekaligus korban pelecehan ajang Miss Universe Indonesia 2023 khawatir rekaman kamera pengawas atau CCTV di lokasi body checking bisa beredar luas. Mengingat kegiatan body checking terhadap kontestan Miss Universe Indonesia 2023 diduga dilakukan dengan kondisi tanpa busana di sebuah hotel di Jakarta Pusat.

"Kekhawatiran kami kan video itu beredar luas gitu ya," ujar kuasa hukum finalis Miss Universe Indonesia 2023 Mellisa Anggraeni kepada awak media, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga

Mellisa juga menyampaikan pihak kepolisian sudah melakukan pengecekan ke hotel yang menjadi lokasi body checking. Namun demikian, pihaknya mendesak agar aparat penegak hukum untuk segera mengecek rekaman CCTV yang ada di ruangan body checking. Dia juga yakin pihak kepolisian dapat memeriksa rekaman CCTV tersebut.

"Tetapi kalau sudah dilakukan pemeriksaan seperti ini, kami yakin polisi tahu bagaimana cara mengantisipasi agar terkait video itu bisa diambil dulu, diperiksa apakah benar-benar mengenai lokasi," tegas Mellisa.

Selain itu Mellisa juga mendesak agar pihak kepolisian memastikan CCTV dalam kondisi menyala atau tidak pada saat body checking terhadap para korban. Hingga saat ini diduga ada 30 finalis yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di ajang kontestan kecantikan tersebut.

Namun sampai dengan saat ini baru delapan korban yang menjadi kliennya. "Sudah delapan (korban) kalau nggak salah dan masih terus bertambah," tegas Mellisa.

Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya berencana memanggil pihak hotel yang diduga menjadi tempat dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia. Namun penyidik belum membeberkan kapan pihak hotel tersebut dipanggil.

“Berikutnya kita akan panggil pihak hotel,” kata Plh Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah.

Menurut Yuliansyah, pemanggilan terhadap pihak hotel sebagai tindak lanjut laporan dari peserta sekaligus korban pelecehan seksual dalam tahapan body checking di ajang tersebut. Hingga saat ini diduga ada 30 finalis yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di ajang kontestan kecantikan tersebut.

Selain itu, kata Yuliansyah, pihaknya sudah mendatangi lokasi hotel pada hari Rabu (9/8/2023) kemarin. Dalam kesempatan itu, pihak penyidik hanya mengecek kondisi umum dari hotel. Sehingga, dia tidak mengungkapkan hasil dari pengecekan hotel yang diduga menjadi lokasi terjadinya pelecehan seksual tersebut.

"Penyidik hanya mengecek gambaran umum TKP (tempat kejadian perkara) saja agar ada gambaran kemudian kita lakukan pendalaman lagi," kata Yuliansyah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement