REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Puluhan warga di RW 09, Kelurahan Tamansari, Kota Bandung mengalami kesulitan memeroleh air bersih akibat dampak kekeringan. Mereka harus membeli air isi ulang untuk kebutuhan minum dan keperluan memasak.
Salah seorang warga Titin mengatakan warga mulai kesulitan memperoleh air bersih sejak satu bulan terakhir. Kondisi air sumur yang biasa dimanfaatkan untuk kebutuhan mencuci dan mandi saat ini dalam keadaan kering.
"Sudah sebulan air gak ada, saya pakai sumur gak ada air," ujar dia di RW 09 Kelurahan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (10/8/2023).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia mendapatkan air bersih di masjid Ar-Rahman. Dalam sehari, Titin mengaku dapat mengambil air di masjid kurang lebih 10 hingga 15 kali. Sedangkan untuk air minum membeli air isi ulang. "Untuk minum pakai air galon," ungkap dia.
Suminem (52 tahun) mengaku tiap hari kebutuhan air bersih diperolehnya dari Masjid yang berada di lingkungan RW. Untuk kebutuhan minum, ia mengatakan membeli air galon.
Kasat Samapta Polrestabes Bandung Kompol Asep Saepudin mengatakan kepolisian membagikan air bersih sebanyak 10 ribu liter untuk 400 kepala keluarga di RW 09 Kelurahan Tamansari, Kota Bandung. Para warga terdampak kekeringan sehingga kesulitan memeroleh air bersih.
"Kita membagikan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan, di mana RW 09, Kelurahan Tamansari sudah beberapa hari kesulitan air bersih. Ada dari PDAM juga airnya di waktu," ujar dia.
Ia mengatakan telah menyiapkan 10 ribu liter air menggunakan mobil water cannon. Air tersebut dibagikan kepada 400 kepala keluarga.
"Ini upaya kita agar masyarakat mendapatkan air yang layak, karena selama ini mereka mendapatkan air dari masjid," kata dia.
Ia mengatakan polsek-polsek akan diarahkan untuk melakukan pembagian air bersih di wilayah kerja masing-masing. "Rencananya beberapa polsek pun akan melakukan giat yang sama, kita dari Polrestabes dulu," tegas Asep.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
