Selasa 08 Aug 2023 08:50 WIB

Kerap Bikin Macet, Sekolah di Bogor Diminta Tambah Petugas

Walkot Bogor Bima Arya meminta sekolah-sekolah kerap buat macet tambah petugas.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meninjau kegiatan belajar mengajar di SMPN 8 Bogor. Walkot Bogor Bima Arya meminta sekolah-sekolah kerap buat macet tambah petugas.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, meninjau kegiatan belajar mengajar di SMPN 8 Bogor. Walkot Bogor Bima Arya meminta sekolah-sekolah kerap buat macet tambah petugas.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Warga sekitar Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor kerap mengeluhkan kemacetan yang disebabkan oleh antrean kendaraan pengantar dan penjemput sekolah Bina Insani. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, pun meminta agar sekolah menambah petugas untuk mengatur lalu lintas.

Berdasarkan aduan dari warga, kemacetan kerap terjadi pada pagi dan siang hari, ketika mobil-mobil penjemput siswa mengantre menuju sekolah. Di mana akses menuju sekolah tersebut terletak di dalam jalan sempit, di Jalan Seremped Wetan, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Baca Juga

Bima Arya mengatakan, keluhan tersebut juga datang dari warga komplek Bukit Cimanggu City (BCC), yang akses keluar kompleknya sering tertutup antrean kendaraan tersebut. Tak hanya itu, orangtua murid juga mengeluh karena anaknya kerap terlambat karena hal yang sama.

“Yang harus dilakukan adalah menambah petugas. Di titik itu ya wayahna harus ditambah petugas dari sekolah. Jangan hanya mengandalkan polisi dan Dinas Perhubungan (Dishub) yang terbatas. Sekolah harus punya konitmen untuk itu,” kata Bima Arya, Senin (7/8/2023).

Di samping itu, Bima Arya mengimbau kepada orangtua murid untuk kembali menggunakan antar jemput, agar jumlah kendaraan yang mengantar dan menjemput siswa bisa berkurang. Di mana layanan antar jemput sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

“Sekarang belum lagi ke antar jemput. Nah itu yang harus dimaksimalkan lagi,” ujarnya.

Di samping itu, berdasarkan pengamatannya di lapangan, harus dilakukan pembebasan lahan di sebelah kiri akses masuk menuju sekolah tersebut. Agar akses masuk tidak terlalu sempit.

“Ternyata lahan itu aset negara KemenPUPR yang sekarang sudah proses juga. Saya akan bantu memfasilitasi supaya penggunaan lahan ini bisa lebih cepat,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement