REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Program Tuku Lemah Oleh Omah yang digagas Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, masih terus berjalan untuk menanggulangi kemiskinan di Jateng. Setelah membangun 639 rumah untuk warga miskin sejak 2020 sampai 2022, kini 615 rumah mulai dibangun pada 2023.
Untuk memastikan realisasi program ini berjalan lancar dan sesuai tujuan, Ganjar menginap langsung di salah satu rumah penerima bantuan Tuku Lemah Oleh Omah di Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jateng, akhir pekan kemarin.
“Kalau kita bicara yang program Tuku Lemah Oleh Omah, seperti apa sih. Kali ini saya mau cobain yang pertama kali. Setelah rumah jadi kayak apa, saya mau numpang tidur,” kata Ganjar di lokasi.
Rumah yang diinapi Ganjar adalah milik Bagus dan Novita, sepasang suami istri yang tinggal bertiga bersama sang anak. Rumah tersebut tampak sederhana dengan tembok bangunan yang berdiri tanpa cat.
Sebagaimana konsep program beli tanah dapat rumah itu, kediaman itu berjenis rumah panel instan (Ruspin). Pasangan ini tinggal merapikan rumah yang dibangun Pemprov Jateng.
“Rumah yang kita bangun sebenarnya lebih pada stimulan ya dengan teknologi ruspin tinggal dirangkai sangat cepat sekali. Rata-rata di antara mereka menambah dan kemudian merapikan sendiri sesuai dengan selera,” kata Ganjar.
Di Desa Tanjunganom sendiri sebanyak 17 warga kurang mampu menerima bantuan 8 ini. Penerima manfaat Tuku Lemah Oleh Omah di desa ini berikhtiar membeli tanah untuk mendapatkan rumah layak dari Pemprov Jateng dengan cara menabung.
Ganjar pun menegaskan bahwa pembangunan rumah dari program ini masih terus berlanjut. Pria berambut putih itu pun berharap rumah-rumah yang sudah dibangun membawa kebahagiaan di hati warga kurang mampu di Jateng.
“Mudah-mudahan ini akan berlanjut terus sehingga masyarakat yang tidak atau belum punya rumah dia berikhtiar bisa mendapatkan tanahnya. Rumahnya dari Pemprov,” kata Ganjar.
Sementara itu, pemilik rumah mengaku tak pernah menyangka bisa mendapatkan memiliki rumah sendiri. Pasalnya, penghasilannya sebagai tukang las dan sang istri yang berjualan es boba dirasa belum cukup membiayai pembangunan rumah.
“Tidak menyangka punya rumah sebagus ini. Saya pekerjaannya tukang las, tidak disangka-sangka punya rumah begini. Penghasilan saya sehari 120, kadang tidak sampai,” kata dia.
Sang istri, Novita, juga tak pernah berpikir bisa punya rumah bagus sendiri. Terlebih rumah yang baru dibangun itu diinapi langsung oleh Ganjar selaku gubernur Jateng.
“Kaget ya, tidak menyangka (diinapi Ganjar). Persiapannya bersih-bersih saja biar Pak Ganjarnya nyaman. Waktu itu dengar ada program beli tanah dapat rumah, terus saya tanya sama perangkat desa, terus didaftarkan. Alhamdulillah dapat,” kata dia.
Namun di samping itu, Novita dan suami berterima kasih kepada Ganjar yang telah menggulirkan program ini. Keduanya pun mendoakan kesehatan dan keselamatan Ganjar yang kini sudah berada di ujung akhir masa jabatan.
“Buat Pak Ganjar terima kasih, berkat program dari Pak Ganjar Tuku Lemah Oleh Omah, saya dan suami saya bisa punya rumah sendiri,” kata Novita.
Selain mengecek realisasi Tuku Lemah Oleh Omah, Ganjar juga menyempatkan diri ngopi bareng ratusan warga setempat. Bersama warga, Ganjar tampak guyub dengan menyanyikan lagu ‘Kemesraan’ bersama-sama.
Sebagai informasi, Tuku Lemah Oleh Omah merupakan salah satu program Ganjar Pranowo untuk menangani kemiskinan di Jateng. Program tersebut turut andil menurunkan jumlah penduduk miskin Jateng sebesar 66,73 ribu jiwa per Maret 2023.