REPUBLIKA.CO.ID, PALU--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah meminta agar warga tetap waspada terhadap aktivitas gempa susulan yang terjadi di Kabupaten Sigi.
"Kami mengingatkan agar seluruh warga tetap waspada dengan aktivitas gempa susulan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy A Sembiring di Palu, Ahad (6/8/2023).
Ia menyampaikan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Sulteng segera diturunkan untuk membantu warga di lokasi terdampak gempa di Desa Lembangtongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Andi Sembiring menyatakan telah menurunkan empat orang tim aktivasi posko, empat orang tim asesmen lapangan, serta empat orang tim logistik dan peralatan.
Sementara itu, tiga unit penerangan lapangan disediakan, delapan lembar dukungan hunian lapangan, dan satu unit ekskavator dikirim untuk penanganan longsor yang terjadi akibat gempa. Ia juga mengatakan, saat ini masih melakukan koordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sigi dan aparat desa setempat.
Berdasarkan laporan sementara BPBD Sulteng, terjadi kerusakan 10 unit rumah warga di Desa Lembantongoa dengan jenis kerusakan retak pada bagian dinding. Sementara, tiga unit rumah tidak dapat dihuni karena rusak berat.
"Tidak ada korban jiwa, belum ada warga mengungsi. Namun, kami minta warga tetap waspada terhadap gempa susulan," kata dia.
Kerusakan pada rumah warga diakibatkan oleh gempa bumi susulan yang terjadi pada pukul 10.53 WITA. Situasi saat ini, warga mendirikan tenda masing-masing baik di pelataran rumah, ataupun di lapangan.
Sebelumnya, BMKG merilis gempa bumi bermagnitudo 5,2 terjadi di Kabupaten Sigi yang berpusat di darat. Gempa tepatnya di koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur atau 47 kilometer timur laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer tidak berpotensi tsunami pada pukul 09.44 WITA, Ahad (6/8/2023) pagi.
BMKG kembali merilis 25 kali aktivitas gempa susulan terjadi hingga pukul 19.06 WITA di sekitar wilayah titik gempa sebelumnya dengan kekuatan magnitudo 3-4.