REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Buruh bersama gabungan serikat pekerja, antara lain dari KSPI, KSPSI AGN, KPBI, KSBSI, FSPMI, SPN, FSP KEP, FSP TSK, SPI, dan organisasi kelas pekerja sudah memulai rangkaian longmarch jalan kaki Bandung-Jakarta. Aksi dimulai dari Gedung Sate, Kota Bandung pada Selasa (2/8/2023), dan diproyeksikan berakhir di depan Gedung MK dan Istana Merdeka pada 9 Agustus 2023.
Jalan kaki yang dilakukan para buruh itu menempuh waktu delapan hari. Presiden Partai Buruh sekaligus KSPI, Said Iqbal menyampaikan, titik akhir dari rangkaian longmarch akan disambut aksi massa yang berasal dari tiga provinsi, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Dia mengeklaim, puluhan ribu buruh berasal dari SPN, FSPMI, FSPKEP, FSPTK, empat konfederasi besar di Indonesia, 60 federasi tingkat nasional, dan melibatkan Serikat Petani Indonesia, akan menyambut peserta longmarch. Said menjelaskan, para buruh yang menyambut peserta longmarch mengangkat lima isu.
"Satu, cabut UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023. Dua, naikkan upah minimum 2024 sebesar 15 persen. Tiga, cabut presidential threshold 20 persen menjadi 0 persen. Empat, cabut UU Kesehatan. Lima, wujudkan jaminan sosial JS3H," ujar Said Iqbal konferensi persnya di Jakarta pada Jumat (4/8/2023).
Aksi longmarch dari Bandung ke Jakarta melibatkan sekitar 120 orang. Ketika peserta longmarch tiba di setiap kota industri, mereka bakal disambut ratusan bahkan ribuan buruh di sepanjang jalan.
"Waktu start dari Bandung-Jakarta, di Leuwigajah-Cimahi disambut ribuan buruh. Memasuki Cimareme, Bandung Barat-Padalarang, juga ada ribuan buruh yang menyambut. Di hari kedua, berjalan kaki dari Bandung Barat menuju Purwakarta sudah sampai kemarin malam di Purwakarta dan disambut ratusan buruh," ujar Said.
Menurut dia, pada hari ketiga, perjalanan dilanjutkan menuju Karawang, yang juga akan disambut ribuan buruh di kawasan industri. "Mereka beristirahat di kantor Partai Buruh atau kantor serikat buruh. Semua pembiayaan ditanggung secara patungan dari Partai Buruh bersama serikat buruh di daerah yang dilalui," kata Said.
Dia menyebut, longmarch dilakukan bertujuan mengumpulkan petisi minimal satu juta tanda tangan. Said mencatat, hingga kini sudah ada 5.000 tanda tangan dengan target lima juta tanda tangan.
"Diharapkan, sampai Jakarta 10 ribu-15 ribu petisi terhadap lima tuntutan yang tadi saya sampaikan bisa dikumpulkan," ujar Said. Selain petisi yang dibagikan dalam aksi jalan kaki itu, nantinya petisi akan dikirim ke setiap pabrik dan diedarkan untuk ditandatangani.
Isi petisi ada lima tuntutan yang disampaikan ke Presiden dan Pimpinan DPR. Di antaranya, menaikkan upah minimum 2024 sebesar 15 persen, mencabut presidential threshold 20 persen menjadi 0 persen, mencabut UU Kesehatan. Selain itu, tuntutan lainnya adalah jaminan sosial JS3H meliputi jaminan makanan, pendidikan, perumahan, air bersih, dan pengangguran.
"Nanti (Jumat) sore peserta longmarch beristirahat dan menginap di kantor serikat buruh Karawang, kemudian akan berjalan menuju ke Bekasi pada Sabtu pagi," tutur Said. Aksi massa puluhan ribu buruh pada tanggal 9 agustus jam 10 dipusatkan di MK dan Istana menyambut peserta long march jalan kaki Bandung ke Jakarta.