REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya penunjukan calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Rasyid Baswedan. Namun, Partai Nasdem mengimbau Anies untuk memilih pendampingnya yang berasal dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU).
"Kita cari dari luar, dari luar ini siapa? yang kita anggap bisa menambal kelemahan Anies gitu ya, yaitu dari lingkungan Nahdlatul Ulama, kader dari Nahdlatul Ulama," ujar Gus Choi dalam sebuah diskusi daring, Rabu (2/8/2023).
Partai Nasdem merekam bahwa Anies masih memiliki kelemahan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan memilih cawapres dari NU, harapannya suara Anies akan meningkat di dua provinsi tersebut pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Anies tahu, kita tahu bahwa kelemahan Anies paling tidak dari hasil-hasil survei itu lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Nah oleh karena itu, maka cari figur, siapa mereka? nah di sini karena mereka pada umumnya adalah basis nahdliyin, maka figur nahdliyin itu yang kita inginkan," ujar Gus Choi.
"Nah tapi apa yang terjadi yang akan datang kita tidak tahu, karena semuanya sudah diserahkan sepenuhnya kepada Mas Anies, silahkan dipilih siapa saja, terserah," sambungnya.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjawab pertanyaan soal kemungkinan dirinya yang tak dipilih menjadi cawapres oleh Anies. Ia sendiri balik bertanya, apakah ada yang pergi jika dirinya dipilih jadi pendamping Anies.
"Jadi selama ini pertanyaannya menurut saya separuh benar atau separuh lengkap, 'Kalau AHY tidak jadi cawapres gimana Demokrat?' Dibalik kalau Mas Anies menetapkan Mas AHY sebagai cawapres apakah ada yang ingin pergi? Itu baru fair," ujar AHY dalam acara temu media di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (14/7/2023) malam.
Jelasnya, Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah meneken piagam deklarasi. Piagam tersebut ditandatangani olehnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Dalam piagam tersebut termaktub, kewenangan penuh kepada Anies untuk memilih pendampingnya pada Pilpres 2024. Di dalamnya juga berisikan tiga kriteria yang menjadi pertimbangan Koalisi Perubahan.
"Kapan (cawapres Anies diumumkan)? I wish saya bisa menjawab itu dengan lebih pasti lagi, tapi tidak semua dalam kontrol kami. Kami memiliki sebuah mekanisme, saling menghormati antarpartai," ujar AHY.