Selasa 01 Aug 2023 03:20 WIB

Respons Berbeda Pimpinan KPK Atas 'Teror' Karangan Bunga

Firli Bahuri menyebut karangan bunga dikirim ke rumahnya oleh toko bunga.

Rep: Ali Mansur, Rizky Suryarandika, Antara/ Red: Andri Saubani
Ketua KPK Firli Bahuri.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua KPK Firli Bahuri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, menanggapi santai terkait ancaman melalui karangan bunga yang dikirim oleh pihak tak dikenal. Bahkan, dia menganggap karangan bunga yang bertuliskan 'Selamat Atas Keberhasilan Bapak Alexander Marwata Memasuki Pekarangan Tetangga' sebagai dukungan.

"Saya berterima kasih mendapatkan dukungan, karena ucapannya kan selamat atas keberhasilan bapak Alexander Marwata memasuki perkarangan tetangga. Itu kan dukungan kan," ujar Alex usai konferensi pers di kantor KPK, Jakarta Selatan, Senin (31/7/2023).

Baca Juga

Tidak hanya itu, Alex juga menyampaikan dirinya mewakili pimpinan menyampaikan terima kasih atas dukungannya. Dengan dukungan tersebut, dia berharap KPK bisa bekerja dengan baik ke depannya. Karena itu, ia enggan menganggap karangan bunga sebagai teror terhadap dirinya. Namun, ia juga tidak ingin berspekulasi lebih jauh mengenai siapa pengirim karangan bunga tersebut.

"Bisa saja masyarakat yang memang mendukung KPK. Saya tidak menuduh siapa-siapa, itu pendapat pribadi saya," ucap Alex. 

 

Selain itu, Alex juga mengaku tidak terpengaruh dengan kiriman karangan bunga tersebut. Disebutnya, tidak hanya satu karangan bunga yang dikirimkan ke lingkungan kediamannya di lapangan, Perumahan Jurang Mangu Permai, RT 001 RW 014, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Ahad (30/7/2023) dini hari.  

"Jadi apakah terpengaruh saya? Sejauh ini tidak terpengaruh dengan itu. Sekali lagi saya masih berpikir positif apa yang dikerjakan KPK itu adalah sesuatu yang baik buat negara ini dan masyarakat," tutur Alex Marwata.

Ketua KPK Firli Bahuri juga mengakui adanya kiriman bunga ke rumah pejabat struktural dan pimpinan KPK. Namun Firli enggan menyebutnya sebagai intimidasi terhadap insan KPK. 

"Terkait karangan bunga, yang pasti saya harus jawab yang kirim adalah toko bunga, jadi tidak ada pihak lain yang kirim kecuali toko bunga," kata Firli dalam konferensi pers bersama Puspom TNI di Mabes TNI pada Senin (31/7/2023). 

Firli merasa pengiriman bunga itu tak bisa ditafsirkan tunggal. Firli seolah berkelit bahwa karangan bunga itu ditujukan sebagai bentuk ancaman terhadap anak buahnya. 

"Kita nggak tahu makna dikirim bunga bisa karena berduka ada orang meninggal, ada yang orang sakit, bisa karena bahagia berikan tanda cinta. Jadi kita nggak tahu. Tapi betul ada kiriman karangan bunga ke pejabat pimpinan KPK termasuk struktural," ujar Firli. 

Firli menyampaikan sudah melaporkan hal tersebut kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Menurutnya, pihak kepolisian lah yang berkompeten mendalami pengirim bunga itu. 

"Pengirimnya kami dalami, ini sudah saya sampaikan ke Kapolri sebagai tanggung jawab Kapolri untuk mengungkap siapa yang suruh dan darimana bunga dikirim, siapa pemesannya," ucap Firli. 

Terkait intimidasi terhadap insan KPK, Firli mengingatkan pentingnya keselamatan jiwa anak buahnya. Firli menyebut lembaganya punya mekanisme guna menunjang keselamatan pegawai KPK. 

"Di internal, kita ada sistem bagaimana mengaplikasikan panggilan darurat, pada prinsipnya dimana pun pegawai KPK berada dia dilengkapi sistem keamanan jadi tidak takut laksanakan tugas karena mereka sudah wakafkan diri untuk bangsa ini, apapun resikonya akan dihadapi. Insan KPK tidak takut dengan resiko itu," ucap Firli.

 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement