REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah Sumatera Barat (Sumbar), Narotama Aulia Fazri, mengatakan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi beberapa hari terakhir di Padang dan beberapa daerah lain di Sumbar disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, lantaran adanya peningkatan kebutuhan masyarakat.
Untuk mengatasi kelangkaan tersebut menurut Narotama, pihaknya melakukan penambahan stok atau ekstra dropping di sejumlah kawasan di Kota Padang. Jumlahnya mencapai 240 ribu tabung.
"Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi beberapa hari belakangan, disebabkan berbagai faktor. Pertamina tidak ada melakukan pengurangan penyaluran. Malah, penyaluran gas elpiji 3 kilogram telah melebihi kuota sebesar 107 persen. Sebenarnya, kelangkaan disebabkan karena adanya peningkatan kebutuhan masyarakat," kata Narotama, Senin (31/7/2023).
Narotama menyebut selain terjadinya peningkatan kebutuhan, kelangkaan juga terjadi karena ada pihak yang melakukan penyelewengan. Seperti pengoplosan LPG bersubsidi dengan menggantinya dengan tabung bright gas yang digerebek Polresta Padang pekan lalu.
"Kuota gas elpiji 3 kilogram di Sumbar adalah 131 ribu metrik ton atau sekitar jutaan tabung. Pada periode yang sama tahun lalu, setidaknya kita sudah menyalurkan 2 juta tabung. Untuk memperkuat di pangkalan, menjawab kebutuhan masyarakat untuk memperkuat stok lagi kami salurkan beberapa hari ke depan 240 ribu tabung. Ini adalah, stok tambahan," ucap Narotama.