Ahad 30 Jul 2023 07:35 WIB

Festival Maritim Labuan Bajo 2023 Hidupkan UMKM

Festival Maritim Labuan Bajo menjadi magnet pariwisata.

 Siluet perahu pinisi tradisional saat matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur,  Kamis (11/5/2023).Labuan Bajo, sebuah kota kecil di pulau Flores, menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-42 dan pertemuan terkait pada 09 hingga 11 Mei.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Siluet perahu pinisi tradisional saat matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5/2023).Labuan Bajo, sebuah kota kecil di pulau Flores, menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-42 dan pertemuan terkait pada 09 hingga 11 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI BARAT -- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyebutkan Festival Maritim Labuan Bajo 2023 di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, melibatkan pelaku UMKM selama tiga hari penyelenggaraan acara tersebut.

"Target kami semua event itu memberi dampak nyata yaitu mendapatkan peningkatan pemasukan bagi pelaku UMKM yang terlibat," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Sabtu malam (30/7/2023).

Baca Juga

Sebanyak 11 UMKM terlibat dalam Festival Maritim Labuan Bajo pada  27-29 Juli 2023. Festival ini masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Shana menjelaskan 11 UMKM terlibat dan menyajikan jajanan yang berbeda satu dengan lainnya.

Keberadaan UMKM yang semakin banyak produknya itu memberi pilihan yang berbeda sehingga bisa mengisi satu sama lain antarpelaku UMKM.

Menariknya lagi, kata Shana, banyak pelaku  UMKM yang kaget dengan permintaan yang begitu besar sehingga jualan mereka habis sebelum acara selesai.

Oleh karena itu, BPOLBF mewanti-wanti para pelaku UMKM agar membawa stok produk lebih banyak pada hari terakhir festival.

"Ini hari terakhir dan UMKM bawa stok lebih banyak karena yang datang lebih banyak," katanya lagi.

Shana menjelaskan BPOLBF akan mengevaluasi penyelenggaraan festival tersebut untuk melihat dampak yang lebih luas kepada pelaku UMKM.

"Kita ingin melihat market-nya ini bisa tidak menerima untuk belanja pada saat event dan kita evaluasi kembali apa dalam festival besar atau bazar," katanya.

Pelaku UMKM dari Kopi Mane bernama Ardy (20) merasakan tingginya antusias pengunjung dalam festival tersebut sejak hari pertama.

Ia menyebut pemasukan yang diperoleh selama tiga hari penyelenggaraan festival berkisar sekitaran Rp 2 jutaan.

Ardy pun berharap acara serupa bisa diadakan lagi dan melibatkan semakin banyak para pelaku UMKM.

"Semoga tahun-tahun berikutnya ada festival ini sehingga kami bisa terlibat lagi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement