Jumat 28 Jul 2023 22:46 WIB

Konvoi Komunitas Vespa Nusantara Promosikan Pariwisata Aceh

Aceh Vespa Festival dipusatkan di Taman Sultanah Safiatuddin.

Seorang perserta Aceh Vespa Festival 2022 memakirkan kendaraannya setelah melakukan tur wisata di Pantai Tebing, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (29/10/2022). Ajang ini kembali digelar pada 2023.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Seorang perserta Aceh Vespa Festival 2022 memakirkan kendaraannya setelah melakukan tur wisata di Pantai Tebing, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (29/10/2022). Ajang ini kembali digelar pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggandeng komunitas penggemar Vespa untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf). Bersama komunitas, acara Aceh Vespa Festival 2023 pun digelar.

"Kami berkolaborasi dengan komunitas Vespa dari penjuru Nusantara untuk ikut mempromosikan pariwisata Aceh," kata Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal, di Banda Aceh, Jumat (28/7/2023).

Baca Juga

Aceh Vespa Festival dilaksanakan mulai Jumat hingga Ahad (30/7/2023). Ajang yang mengangkat tema "Jelajah Tanoh Endatu (tanah leluhur Aceh) itu dipusatkan di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh.

Ajang tersebut menjadi pertemuan akbar kedua para pencinta motor Vespa untuk mempromosikan pariwisata Aceh. Kegiatan sebelumnya dihelat pada akhir 2022.

Aceh Vespa Festival 2023 diikuti seribuan peserta dari berbagai komunitas Vespa nusantara, seperti dari Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Palembang, Sumatra Utara, Pekanbaru, dan dari berbagai komunitas Vespa Aceh. Mereka menjelajahi destinasi wisata di Banda Aceh dan Aceh Besar, dimulai dari Taman Sulthanah Safiatuddin menuju Pantai Ujong Batee dan finis di Benteng Indrapatra, Aceh Besar.

Almuniza menyampaikan, Aceh Vespa Festival ini juga menjadi pembuktian kepada masyarakat luar bahwa Aceh merupakan destinasi yang aman untuk berwisata, nyaman, islami, dan sangat layak dikunjungi oleh komunitas vespa (otomotif) dari Indonesia maupun mancanegara. Almuniza menilai, tren pariwisata saat ini bukan lagi secara individu, melainkan sudah berbasis berkelompok, komunitas, hingga keluarga.

"Umumnya, mereka tak ingin lagi melihat gedung-gedung tinggi, tetapi destinasi wisata alternatif yang unik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement