Jumat 28 Jul 2023 08:01 WIB

Mengaku Sudah Bertemu Budiman Sudjatmiko, Hasto: Merah adalah Merah

Budiman Sudjatmiko menggelar pertemuan dengan Prabowo Subianto.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) usai menggelar pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Prabowo Subianto menerima kunjungan Budiman Sudjatmiko dalam rangka silaturahmi dan diskusi kebangsaan.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) usai menggelar pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Prabowo Subianto menerima kunjungan Budiman Sudjatmiko dalam rangka silaturahmi dan diskusi kebangsaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku sudah bertemu dengan Budiman Sudjatmiko. Dalam pertemuan tersebut, ia mengungkapkan loyalitas Budiman kepada partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Saya sudah bertemu dengan Pak Budiman Sudjatmiko. Kami melakukan suatu dialog yang panjang, meskipun ada berbagai bentuk-bentuk penawaran, tetapi mereka menyatakan bahwa merah adalah merah sebagai bentuk loyalitas," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga

Loyalitas kepada PDIP juga ada pada Gibran Rakabuming Raka dan Effendi Simbolon. Meskipun ketiga orang tersebut diketahui telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Sehingga tidak ada suatu proses perpindahan, bahkan dari hasil survei terakhir menunjukan PDI Perjuangan memang sangat solid. Sebagaimana kami solid ketika memperjuangkan Pak Jokowi dari mulai wali kota, gubernur, menjadi presiden dua kali itu menunjukan soliditas dari partai yang sangat kuat," ujar Hasto.

Sebelumnya, Budiman bertemu secara tertutup dengan Prabowo di kediamannya, Selasa (18/7/2023) malam. Dalam pertemuan sekitar dua jam itu, ia dan Prabowo salah satunya membahas perbedaan posisi saat menjelang Reformasi 1998.

Budiman mengakui, pada masa itu dirinya sebagai aktivis dan Prabowo sebagai tentara berada pada situasi saling berhadap-hadapan. Dia dan Prabowo sama-sama memertaruhkan nyawa, kehormatan, dan cita-cita ketika itu.

"Saya mantan aktivis, Pak Prabowo mantan tentara elite. Kita pernah berhadapan," kata Budiman saat konferensi pers bersama Prabowo.

Catatan merah ...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement