Kamis 27 Jul 2023 17:44 WIB

Disowani Dua Capres, Susi Dinilai Naik Level di Bursa Cawapres

Hanya Ganjar Pranowo, bakal capres yang belum mendatangi Susi ke Pangandaran.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti disebut-sebut sebagai bakal cawapres potensial untuk 2024.
Foto:

Pada April 2024 lalu, temuan Poltracking Indonesia menyebut posisi cawapres menjadi variabel yang sangat menentukan dalam Pilpres 2024. Penyebabnya, adalah karena dalam beberapa temuan survei, hanya terdapat tiga nama capres kuat dan kompetitif, dengan jumlah responden pemilih yang berselisih tipis.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai, cawapres akan menjadi variabel menentukan akan keberlanjutan seorang capres. Menurutnya, jika capres memilih cawapres yang tidak tepat, bisa jadi perolehan suaranya pun akan turun.

"Cawapres bisa membuat seorang capres mendapatkan dukungan, atau justru menurun. Kami dalam survei ini memberikan alternatif yang bisa diambil,” ujar Hanta di Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Data terbaru survei Poltracking pada April 2023 menunjukkan Menteri BUMN Erick Thohir (17,1 persen), menjadi kandidat cawapres dengan elektabilitas tertinggi. Nama Erick disusul Sandiaga Salahuddin Uno (15,5 persen) dan Ridwan Kamil (13,5 persen).

Sementara nama lainnya yang juga muncul sebagai kandidat cawapres yakni, Mahfud MD (7,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (7,7 persen), Khofifah Indar Parawansa (6,8 persen), Puan Maharani (3,5 persen), Airlangga Hartarto (3,1 persen), Muhaimin Iskandar (3,0 persen), dan Andika Perkasa (2,5 persen).

Berdasarkan ragam survei terbaru lainnya, nama Erick Thohir juga tercatat memiliki elektabilitas tertinggi. Lembaga Survei Indonesia (LSI) contohnya, lewat surveinya yang dirilis pekan lalu, menunjukkan Erick Thohir tidak hanya unggul secara personal namun juga ketika disimulasikan berpasangan dengan capres potensial saat ini. 

“Ini yang menarik pada Juli ini biasanya Erick Thohir tidak nomor satu kan dipilih masyarakat. Nah sekarang dalam survei LSI untuk pertama kalinya menduduki posisi pertama untuk pilihan calon wakil presiden versi masyarakat,” terang Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam keterangannya pada Selasa (18/7/2023).

Berdasarkan hasil survei LSI, secara personal Erick Thohir berada di peringkat pertama bursa cawapres. Ketum PSSI ini mendapatkan elektabilitas sebesar 21,2 persen dan bertengger di posisi pertama dalam simulasi tujuh nama cawapres.

Dibelakangnya terdapat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Menparekraf Sandiaga Uno yang masing-masing memiliki elektabilitas sebesar 19,6 persen serta 17,5 persen. Dengan ini, Erick Thohir unggul dalam perolehan elektabilitas secara personal versi LSI.

Survei Indikator Politik Indonesia juga menemukan Erick Thohir menjadi sosok cawapres terfavorit dalam banyak kategori. Posisi Ketua Umum PSSI ternyata banyak mempengaruhi kenaikan signifikan elektabilitas Erick.

Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, publik yang mengetahui Erick jadi Ketua Umum PSSI naik dari 43,2 persen pada April ke 53,5 persen pada Juni. Mereka juga puas atas kinerja Erick.

Sebanyak 7,9 persen yang sangat puas pada April, naik jadi 19,1 persen pada Juni. Pun 65,7 persen yang cukup puas pada April, naik jadi 73,6 persen pada Juni. Angka mereka yang kurang puas atau tidak puas turun.

Dari 14,7 persen yang kurang puas pada April, turun menjadi 4,7 persen pada Juni. Sedangkan, dari 2,1 persen yang tidak puas sama sekali atas kinerja Erick Thohir pada April, turun menjadi 0,3 persen pada Juni.

"Kepuasannya tinggi, ada peningkatan tajam, April sekitar 73 persen yang sangat atau cukup puas, Juni ketika survei ini dilakukan kepuasan capai 92,6 persen. Jadi tinggi sekali kepuasan Erick sebagai Ketua Umum PSSI," kata Burhanuddin, Ahad (23/7/2023).

 

photo
Survei Elektabilitas Cawapres Menurut Indikator Politik Indonesia - (infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement