Kamis 27 Jul 2023 04:27 WIB

Kartosoewirjo, Darul Islam Indonesia: Sebuah Etnografi Milenarianisme (Tulisan Bagian I)

Apa sih Darul Islam dan siapa sih Kartosuwirjo dalam sejarah Indonesia?

Kartosuwiryo saat makan terakhir sebelum dieksekusi.
Foto:

Tradisi tektual ini menjadi hal penting untuk melihat budaya kaum pergerakan “gelap”, klandestin. 

Konstruksi tekstual menjadi sangat penting untuk digambarkan agar kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih holistik dalam studi etnografi. Menurut Ortner, “cultural construction of agency” adalah cara orang-orang membentuk dan mengekspresikan kemampuan mereka untuk bertindak dalam konteks budaya dan sosial tertentu.

Ortner berpendapat, bahwa agensi tidak hanya ditentukan oleh struktur kekuasaan, tetapi juga oleh proyek-proyek yang diusung oleh aktor-aktor sosial. Proyek-proyek ini mencerminkan nilai-nilai, keinginan, dan harapan yang dibentuk oleh budaya. Ortner menggunakan contoh pendakian Gunung Himalaya untuk menunjukkan bagaimana agensi dibangun secara kultural melalui praktik-praktik yang melibatkan risiko, tantangan, dan kematian.

Ortner mengembangkan teori agensi, yang memandang orang-orang sebagai makhluk yang berpikir dan berperasaan, yang hidupnya dipengaruhi oleh sejarah dan kontingensi yang membatasi praktik-praktik dominasi dan strategi-strategi agensi. Manusia merasa bahwa dia mewujudkan tujuan ini dengan konsepnya tentang permainan serius.

Permainan serius adalah aktivitas yang berpola, bermaksud, dan sebagian ditentukan oleh budaya, tetapi dikejar oleh individu dengan cara yang bermakna. Budaya mungkin menetapkan apa yang harus dilakukan oleh seseorang (misalnya, mendapatkan pendidikan), tetapi subjek yang bertindak memutuskan bagaimana melakukannya (mendapatkan gelar universitas atau bepergian secara luas).

Seorang agen yang bermain permainan serius bukanlah agen bebas, tetapi seseorang yang mengambil skrip budaya dan kemudian memutuskan bagaimana memainkannya. Agen ini bukanlah korban pasif atau pemberontak radikal, tetapi aktor yang kreatif dan kritis.

Ortner juga menunjukkan bagaimana teori sosial harus membangun dan melampaui teori praktik klasik untuk memahami dunia kontemporer. Beberapa esainya merefleksikan secara eksplisit tentang masalah teoretis, seperti hubungan antara agensi dan kekuasaan, kualitas problematik dari studi etnografi tentang perlawanan, dan kemungkinan menghasilkan antropologi subjektivitas. “Textual construction of agency” adalah istilah yang digunakan oleh Ortner untuk menggambarkan bagaimana agensi dibentuk dan ditampilkan melalui bahasa dan teks

 

 
Baca ke halaman berikutnya...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement