Selasa 25 Jul 2023 08:38 WIB

Pemda Diharapkan Segera Selesaikan Persoalan Sampah di DIY

Persoalan sampah di DIY dinilai terus berulang.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Pemulung mencari sampah daur ulang pada tumpukan sampah pembuangan terakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/7/2023). Pemerintah Daerah (Pemda) Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta menutup operasional TPA Piyungan mulai 23 Juli hingga 5 September karena zona pembuangan sampah penuh dan melebihi kapasitas. Sedangkan tampungan sampah yang baru masih dikerjakan hingga awal Oktober mendatang. Sehingga untuk pengelolaan sampah untuk sementara akan dikembalikan kepada kabupaten/ kota masing-masing.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemulung mencari sampah daur ulang pada tumpukan sampah pembuangan terakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/7/2023). Pemerintah Daerah (Pemda) Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta menutup operasional TPA Piyungan mulai 23 Juli hingga 5 September karena zona pembuangan sampah penuh dan melebihi kapasitas. Sedangkan tampungan sampah yang baru masih dikerjakan hingga awal Oktober mendatang. Sehingga untuk pengelolaan sampah untuk sementara akan dikembalikan kepada kabupaten/ kota masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Anggota DPD, Hilmy Muhammad, menyoroti persoalan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) imbas penutupan TPA Piyungan. Ia berharap Pemda bisa segera mengatasi masalah sampah dalam waktu dekat melalui  teknologi yang bisa mengolah dan mengelola sampah.

"Di Panggungharjo, Sewon, Bantul, misalnya. Pemdesnya sudah memiliki pemecahan masalah sampah," kata Hilmy kepada Republika.co.id, Senin (24/7/2023)

Baca Juga

Menurutnya Pemda DIY bisa membantu desa-desa lainnya untuk mencontoh Panggungharjo dengan mensubsidi infrastrukturnya. Ia menilai kalau sebelumnya pernah dilakukan refocusing anggaran untuk Covid-19, maka menurutnya hari ini perlu juga refocusing untuk menuntaskan persoalan sampah.

"Karena sudah darurat," ujarnya.

Ia menilai persoalan sampah di DIY kerap berulang. Sebelumnya sudah berkali-kali ditutup dengan alasan over capacity. "Kali ini yang paling lama karena sampai 45 hari," ujar Hilmy.

Menurutnya hal tersebut bukan berarti Pemda DIY tidak memberikan perhatian terkait persoalan sampah, melainkan upaya yang dilakukan saat ini dinilai belum efektif dan maksimal. Di sisi lain, hal ini juga akibat dari pola hidup masyarakat sebagai penghasil sampah.

"Yang bisa dilakukan sekarang adalah tempat pembuangan sampah sementara, sambil menunggu penyelesaian masalah di Piyungan. Masing-masing Pemkab/Pemkot tentu sedang mencari solusi dan kita harap masyarakat untuk lebih bersabar," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement