Senin 24 Jul 2023 22:57 WIB

Pemkab Bogor Integrasikan Angkutan Cibinong Raya-Kota Bogor

Pemkab Bogor tertarik mengembangkan dua koridor BTS.

Sejumlah awak angkutan kota menunggu penumpang di Terminal Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Tidak terawatnya infrastruktur terminal dan rusaknya jalan hingga tergenang air menyebabkan aktivitas penumpang terganggu serta mengurangi kenyamanan.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah awak angkutan kota menunggu penumpang di Terminal Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Tidak terawatnya infrastruktur terminal dan rusaknya jalan hingga tergenang air menyebabkan aktivitas penumpang terganggu serta mengurangi kenyamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyiapkan konsep angkutan massal perkotaan yang mengintegrasikan Kawasan Cibinong Raya dengan Kota Bogor melalui layanan buy the services (BTS).

"Pemerintah Kabupaten Bogor itu tertarik mengembangkan dua koridor BTS," ujar Tim Percepatan Pembangunan Kegiatan Pembangunan Strategis (TP2S) Kabupaten Bogor, Yayat Supriatna usai rapat persiapan layanan BTS di Cibinong, Bogor, Senin (24/7/2023).

Baca Juga

Ia memaparkan, ada dua koridor bus yang sedang disiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengintegrasikan angkutan massal perkotaan di Kawasan Cibinong Raya dengan layanan BisKita yang selama ini beroperasi di Kota Bogor.

Koridor pertama, yaitu Simpang Sirkuit Sentul-Jalan Tegar Beriman-Jalan Bojonggede. Sedangkan koridor kedua, dari Ciparigi hingga ke Cibinong melalui Jalan Raya Bogor-Jakarta.

"Ini menyinergikan pelayanan di dua kawasan besar, yaitu perkotaan Cibinong Raya dengan Kota Bogor," ujarnya.

Yayat menyebutkan sebelum konsepnya diusulkan kepada Kementerian Perhubungan RI melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Pemerintah Kabupaten Bogor ingin mendapat persetujuan DPRD setempat dan menyempurnakan payung hukum yang ada. Menurut dia, dukungan DPRD diperlukan untuk persetujuan anggaran yang berkaitan dengan persiapan layanan BTS.

"Harus ada dana sosialisasi yang disiapkan oleh kabupaten, dana-dana untuk koordinasi, artinya ada dana pendamping dari kabupaten yang harus disiapkan untuk mendukung rencana BTS," kata Yayat.

Kemudian, Pemerintah Kabupaten Bogor juga harus menyiapkan badan usaha sebagai operator layanan BTS, seperti Pemerintah Kota Bogor yang mengelola BisKita melalui Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT).

Ia mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menyelesaikan tahap persiapan layanan BTS, sehingga konsep yang telah disiapkan bisa segera diajukan kepada BPTJ.

"Kami hanya membantu mempersiapkan secara dokumen perencanaanya, sejauh ini bagaimana Dinas Perhubungan Kabupaten mempersiapkan itu," ujarnya.

Yayat meyakini BPTJ tidak akan keberatan untuk mendukung pengembangan dua koridor yang mengintegrasikan angkutan massal perkotaan Kawasan Cibinong Raya-Kota Bogor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement