Senin 24 Jul 2023 22:10 WIB

Kemendikbudristek: Penyerapan Anggaran PTN Masih Sangat Rendah

Penyerapan anggaran PTN bahkan ada yang belum mencapai angka 30 persen.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Calon mahasiswa perguruan tinggi (ilustrasi). Kemendikbudristek menilai serapan dana anggaran PTN masih rendah.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Calon mahasiswa perguruan tinggi (ilustrasi). Kemendikbudristek menilai serapan dana anggaran PTN masih rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) akademik untuk mempercepat realisasi anggaran untuk program-program PTN. Saat ini, penyerapan anggaran oleh PTN tercatat masih sangat rendah, bahkan ada yang belum mencapai angka 30 persen. 

“Cek kembali progres dari implementasi program dan serapan yang menyertai capaian program tersebut. Tentu yang penting bukan hanya spendingnya, tapi juga kualitas dan integritas dari spending, terutama teman-teman yang sedang menyelenggarakan belanja modal dengan loan SBSN,” ujar Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Nizam, dalam siaran pers, Senin (24/7/2023).

Baca Juga

Hal itu dia sampaikan pada Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Program, Kegiatan dan Anggaran Triwulan II tahun anggaran 2023 pada Jumat (21/7/2023) lalu. Rapat tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan program dan anggaran PTN. Pertemuan yang diikuti oleh seluruh pimpinan PTN akademik itu membahas mengenai realisasi anggaran dan nilai kinerja anggaran (NKA) triwulan II tahun 2023.

Pada kesempatan itu Nizam juga mendorong agar PTN akademik untuk meningkatkan integritas seiring mempersiapkan lulusan dengan kompetensi berdaya saing dan berakhlak mulia. Hal tersebut, kata dia, dapat dimulai dengan pemberian contoh yang baik oleh dosen dan pengajar. Menurut dia, PTN harus fokus dalam mempersiapkan lulusan yang betul-betul produktif, yang mempunyai kompetensi berdaya saing dan berakhlak mulia. 

“Namun, kompetensi yang semakin baik, unggul dan berdaya saing tidak ada artinya jika tidak disertai dengan integritas yang semakin tinggi. Karenanya, saya berpesan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian untuk menggarisbawahi pengembangan akhlak mulia bagi anak-anak kita terutama dalam menjaga integritas," ucap Nizam. 

Pada kesempatan yang sama, Plt Sekretaris Ditjen Diktiristek Kemendibudristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie, menyampaikan, adanya evaluasi itu penting dilakukan demi membangun awareness dan kolaborasi dengan perguruan tinggi terkait pelaksanaan program dan realisasi anggaran perguruan tinggi negeri.

"Kami berharap dengan adanya rapat koordinasi ini kita bisa selalu update terkait perjalanan pelaksanaan program dan anggaran kita, karena selama satu semester ini ada beberapa catatan yang perlu disampaikan agar pada semester kedua tahun 2023 ini kita lebih cepat lagi dalam menuntaskan program dan anggaran yang sudah ada di perguruan tinggi negeri masing-masing," jelas Tjitjik.

Sementara itu Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek Vivi Andriani turut menyampaikan terkait capaian serapan dana dan kebijakan untuk membantu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kebijakan dari Kemendikbudristek untuk pendidikan tinggi, riset dan inovasi mengarah pada dukungan terhadap program-program seperti Kampus Merdeka, Praktisi Mengajar, Kerjasama Riset Internasional, Sinergi Riset DUDI dan PT, Infrastruktur Riset, dan Hilirisasi hasil penelitian. 

"Kita sedang proses perbaikan revisi kinerja anggaran, semoga setelah semuanya rampung, kita dapat mengisi capaian output program yang baik," kata Vivi.

Dalam rangkaian acara itu juga dilaksanakan penandatanganan kontrak Dana Abadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum yang berlaku untuk satu tahun mulai Juli 2023 hingga Juli 2024. Penandatanganan kontrak ini dilakukan oleh rektor dan wakil rektor bagian perencanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PT-NBH) yang disaksikan oleh Dirjen Diktiristek dan Sesditjen Diktiristek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement