Jumat 21 Jul 2023 21:11 WIB

Kemendikbudristek Jembatani Kemitraan Satuan Pendidikan dengan Industri

Kerja sama Erajaya Group dan 49 satuan vokasi berlangsung selama 3 tahun

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi kemitraan dengan perusahaan Erajaya Group untuk berkolaborasi memperkuat sektor industri retail. Sebagai bentuk komitmen kedua belah pihak, perusahaan yang bergerak di bidang retail itu sepakat untuk menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan 49 satuan pendidikan vokasi yang tersebar di 14 provinsi.
Foto: Ronggo Astungkoro/Republika
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi kemitraan dengan perusahaan Erajaya Group untuk berkolaborasi memperkuat sektor industri retail. Sebagai bentuk komitmen kedua belah pihak, perusahaan yang bergerak di bidang retail itu sepakat untuk menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan 49 satuan pendidikan vokasi yang tersebar di 14 provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi kemitraan dengan perusahaan Erajaya Group untuk berkolaborasi memperkuat sektor industri retail. Sebagai bentuk komitmen kedua belah pihak, perusahaan yang bergerak di bidang retail itu sepakat untuk menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan 49 satuan pendidikan vokasi yang tersebar di 14 provinsi.

“Kolaborasi ini akan memberikan berbagai manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Para siswa akan mendapatkan akses ke pengalaman praktis, pelatihan keterampilan langsung dari para profesional industri, dan pemahaman yang mendalam tentang industri retail,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudrsitek, Kiki Yuliati, di Auditorium Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Sementara bagi industri ritel, kata dia, kolaborasi dengan satuan pendidikan vokasi akan membuka pintu untuk merekrut bakat-bakat muda yang telah mendapatkan persiapan sesuai dengan kebutuhan industri. Dia mengatakan, kemitraan yang kuat antara satuan pendidikan vokasi dan industri ritel dapat berdampak pada pengembangan program pendidikan vokasi yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan industri.

Kerja sama itu akan berlangsung selama tiga tahun ke depan dengan lingkup meliputi penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi SDM vokasi, penyediaan guru/dosen tamu. Kerja sama itu juga akan meliputi pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sertifikasi kompetensi, praktik kerja lapangan dan magang, rekrutmen lulusan, serta penelitian terapan.

“Paket kerja sama yang lengkap ini menjadi upaya nyata untuk menyelaraskan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sekaligus meningkatkan daya saing lulusan vokasi,” kata dia.

Fokus kerja sama Erajaya Group dengan satuan pendidikan vokasi yang terdiri atas 45 SMK dan empat perguruan tinggi vokasi (PTV) itu adalah pada peningkatan kompetensi peserta didik vokasi untuk siap memasuki industri, khususnya retail.

Belakangan ini, sektor industri retail mulai bangkit sejalan dengan berakhirnya pandemi Covid-19. Berdasarkan prediksi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), pada 2023 pertumbuhan penjualan ritel bisa mencapai kisaran 4 persen dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional yang kembali stabil.

Pada kesempatan itu, Chief Human Capital, Legal, dan CSR Erajaya, Jimmy Perangin Angin mengatakan, penandatanganan kerja sama itu merupakan realisasi atas komitmen Erajaya Group untuk mendorong peningkatan kompetensi yang merata bagi satuan pendidikan vokasi dari berbagai daerah di Indonesia. Adapun jurusan-jurusan SMK dan PTV yang bermitra adalah bisnis manajemen, tata boga, dan farmasi yang sesuai dengan sektor bisnis Erajaya Group.

“Kami harap bisa mendorong lahirnya lulusan vokasi yang berpotensi dan dapat berkontribusi positif pada bidang industri ritel. Langkah ke depan, kami akan menjalankan rangkaian program dengan satuan pendidikan vokasi secara optimal dan berkelanjutan dari segi kurikulum, praktik kerja lapangan, hingga kesempatan lulusan pendidikan vokasi untuk berkarir di unit bisnis Erajaya,” tutur Jimmy.

Jimmy menambahkan, penandatanganan PKS itu merupakan kelanjutan dan respons dari satuan pendidikan vokasi atas program edukasi ‘Vokasinesia Seri Industri’ yang dilaksanakan pada Mei 2023 lalu bersama Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI. Erajaya Group menjadi salah satu mitra industri pertama yang memberikan edukasi, sosialisasi, dan paparan program pengembangan vokasi.

Pada kegiatan itu, Erajaya Group juga menggaungkan Erajaya Gadget Movement, yaitu aktivitas pengumpulan gadget yang tidak didistribusikan ataupun tidak digunakan lagi oleh publik yang kemudian diberikan treatment secara khusus untuk selanjutnya dihibahkan dan didistribusikan kepada siswa di satuan pendidikan vokasi di Indonesia. Tujuan dari gerakan ini adalah bertujuan untuk meningkatkan pendidikan vokasi yang inklusif terhadap teknologi gadget.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement