Senin 24 Jul 2023 19:19 WIB

Tujuh Bulan Ditutup, Pendakian Gunung Marapi Sumbar Kembali Dibuka

Pendakian Gunung Marapi ditutup sejak Januari lalu.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nora Azizah
Gunung Marapi, Sumatra Barat.
Foto: Febrian Fachri/Republika
Gunung Marapi, Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Ardi Andono, mengatakan pihaknya telah membuka lagi jalur pendakian Gunung Marapi yang terletak antara Kabupaten Tanah Datar dengan Kabupaten Agam. Sejak awal tahun tepatnya 7 Januari 2023 lalu, pendakian Gunung Marapi ditutup karena peningkatan aktivitas kawah gunung tersebut.

"Mulai hari ini kita membuka lagi secara resmi jelur pendakian Gunung Marapi setelah ditutup tujuh bulan akibat erupsi," kata Ardi, Senin (24/7/2023).

Baca Juga

Pembukaan lagi jalur pendakian Gunung Marapi bersamaan dengan launching  sistem pendakian booking online untuk Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.

Ardi Andono, menyebutkan sistem ini bertujuan untuk mempermudah pendataan pengunjung, akuntabilitas pengelolaan pendakian dan mempermudah pengunjung melakukan pendaftaran untuk mendaki Gunung Marapi. Bagi pada pendaki Gunung Marapi, harus mendaftar melalui website bksdasumbar.org.

Setelah mendaftar online, para pendaki nanti akan dibantu oleh penyedia jasa pendakian di pintu masuk Gunung Marapi. Yakni di Nagari Batu Palano, Nagari Koto baru dan Nagari Aia Angek.

"Proses registrasi menjadi lebih simpel dan praktis. Para pendaki hanya perlu mengakses website resmi dan melakukan booking online sesuai jadwal yang tersedia," ucap Ardi.

Pada hari biasa, maksimal jumlah pendaki yang naik ke Gunung Marapi menurut Ardi hanya 100 orang. Sedangkan akhir pekan atau Sabtu dan Ahad dibuka paling banyak untuk 150 orang pendaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement