Senin 24 Jul 2023 15:54 WIB

Dorong Pengembangan Produksi Alutsista, Jokowi Ingin PT Pindad Bermitra

Setelah dapat PMN, produksi PT Pindad mencapai 415 juta peluru per tahun.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Menteri BUMN Erick Thohir bersama Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Foto: Dok Setkab
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Menteri BUMN Erick Thohir bersama Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong PT Pindad (Persero) agar mencari partner untuk mengembangkan produksi alat utama sistem senjata (alutsista). Jokowi yakin, dengan menggandeng mitra, pengembangan usaha PT Pindad bisa lebih cepat.

"Tetapi tadi di rapat intern tadi saya sampaikan bahwa akan lebih baik kalau kita bermitra, akan lebih baik kalau kita cari partner. Sehingga pengembangan dari Pindad akan jadi lebih cepat lagi," ujar Jokowi seusai mengunjungi PT Pindad di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).

Jokowi menggelar rapat tertutup bersama jajaran, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia menekankan, industri pertahanan Indonesia memiliki prospek yang baik yang harus dikembangkan, baik terkait peluru, kendaraan, maupun senjata.

Jokowi menyebut, permintaan terhadap produksi alutsista dari Indonesia pun cukup tinggi. "Saya hanya ingin menggarisbawahi bahwa industri pertahanan di negara kita memang memiliki prospek yang baik dan harus dikembangkan, baik yang berkaitan dengan peluru, baik yang berkaitan dengan kendaraan, baik yang berkaitan dengan senjata semuanya. Karena permintaannya banyak," kata Jokowi.

Dalam setiap kunjungannya ke berbagai negara, Jokowi mengaku, selalu mendapatkan pertanyaan terkait produksi alutsista dari Indonesia, termasuk peluru. Saat ini, kata Jokowi, dunia memang kekurangan stok peluru.

Jokowi juga menyampaikan, produksi peluru dari PT Pindad sebelum mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) mencapai 275 juta peluru per tahun. Kemudian setelah mendapatkan PMN sebesar Rp 700 miliar, jumlah produksinya pun meningkat hingga dua kali lipat menjadi 415 juta peluru per tahun.

Selanjutnya, Jokowi menyebut akan segera memutuskan terkait arah pengembangan usaha PT Pindad ini dalam rapat terbatas. "Setelah ini setelah mendapatkan tadi input-input akan kami rataskan dan kita putuskan akan ke mana Pindad dibawa," kata Jokowi.

Meskipun begitu, Jokowi juga menegaskan, pemerintah akan memindahkan PT Pindad di Kota Bandung agar segera dipindahkan ke kawasan industri di Kabupaten Subang secara bertahap. Dengan demikian, PT Pindad bisa memiliki lahan yang lebih luas untuk pengembangan produksi alutsista.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement