Jumat 21 Jul 2023 14:09 WIB

Perkara Ratusan Warga Garut Tiba-Tiba Punya Utang dan Temuan Awal PT PNM

407 warga Desa Sukabakti, Garut mendadak ditagih utang oleh perusahaan pembiaayaan.

PT Permodalan Nasional Madani (PNM). PT PNM belakangan tersangkut perkara viral ratusan warga Garut mendadak punya utang.
Foto:

Sebelumnya, Kepala Urusan Umum Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kartini membenarkan adanya ratusan warga yang secara tiba-tiba menjadi debitur PNM. Padahal, ratusan warga itu merasa tidak pernah meminjam uang ke lembaga keuangan tersebut.  

"Memang betul banyak warga yang ada di data pinjaman PNM, tapi tidak merasa meminjam. Jumlah yang sudah masuk ke desa ada 407 orang tersebar di enam RW," kata dia.

Menurut Kartini, aparat desa telah menghadirkan PNM bersama ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW) untuk melakukan klarifikasi. Klarifikasi itu dilakukan untuk mengetahui penyebab nama warga yang tiba-tiba terdata menjadi debitur.

"Kami masih penyelidikan kenapa bisa seperti ini," ujar dia.

Kepala Polres Garut AKBP Rohman Yonky mengaku telah melakukan pendalaman terkait kasus ini. Polisi juga disebut telah membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan atas kasus tersebut. 

"Kami sudah lakukan pendalaman. Kami juga sudah membuka posko pengaduan di polsek dan polres," kata dia, Rabu (19/7/2023).

Rohman mengatakan, hingga saat ini polisi masih belum menerima laporan resmi, baik dari warga maupun dari PNM. Namun, masalah itu akan menjadi bahan bagi aparat kepolisian untuk melakukan tindak lanjut.

"Kami masih terus dalami jumlah pasti korban maupun pihak yang dirugikan. Kami akan terus update setiap hari terkait dengan peristiwa ini," kata dia.

Menurut dia, fokus utama polisi saat ini adalah memastikan situasi di wilayah Desa Sukabakti tetap terjamin dalam hal keamanan dan ketertiban. Kami akan menjamin situasi di wilayah itu tetap kondusif. 

Wakil Pimpinan PNM Cabang Garut Wahyu Ferdian mengaku telah mengetahui perihal kasus itu. Ia pun telah turun langsung untuk menangani masalah yang terjadi di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, itu. 

"Kami menjelaskan bahwa persoalan ini sudah ditangani, diselesaikan. Kami sudah diskusi dengan pihak desa dan aparat kepolisian dan masyarakat," kata dia, Selasa (18/7/2023).

Menurut Wahyu, pihaknya belum bisa memastikan total kerugian akibat kasus itu. Saat ini, proses penanganan terkait masalah itu masih terus berjalan. 

Ia menambahkan, pihaknya juga telah membentuk tim internal untuk melakukan investigasi. Tim itu juga bertugas mencari tahu adanya dugaan penyalahgunaan identitas dalam proses peminjaman.

"Ini sedang diverifikasi. Kami dalami semuanya. Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan desa untuk investigasi. Mudah-mudahan secepatnya ada hasilnya," ujar dia.

Adapun, pihak PNM mengaku telah melakukan investigasi atas pengaduan ratusan warga Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, yang tiba-tiba menjadi debitur mereka. Ada dugaan keterlibatan ketua kelompok dalam kasus tersebut. 

Corporate Secretary PNM L Dodot Patria mengatakan, mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa ratusan warga di Desa Sukabakti tersebut. Kejadian itu disebut sebagai sesuatu yang tak diharapkan. Kendati begitu, pihaknya akan melakukan penanganan untuk menyelesaikan kasus tersebut. 

"Kami memiliki komitmen untuk bisa menyelesaikan dengan baik," kata dia di Garut, Kamis (20/7/2023). 

Berdasarkan hasil investigasi sementara, Dodot menerangkan, ada beberapa temuan yang akan didalami. Salah satunya adalah peran ketua kelompok untuk memperoleh pinjaman.

Ia menjelaskan, dalam sekitar dua tahun ke belakang, PNM memang memberikan peran yang cukup besar kepada ketua kelompok. Dalam hal ini, ketua kelompok diberikan tugas untuk mengurus proses administrasi untuk melakukan peminjaman. 

Peran ketua kelompok itu menjadi penting lantaran pemberian pinjaman kepada debitur dilakukan secara berkelompok. Dalam kelompok itu, seorang ketua diberikan kepercayaan untuk membantu anggota berusaha, memberikan edukasi dan literasi. 

"Karena selama pandemi kami tidak bisa masuk ke desa. Jadi ada peran ketua kelompok yang membantu proses administrasi," ujar Dodot. 

Kendati demikian, ia belum mau buru-buru memastikan aktor utama dalam kasus itu. PNM disebut masih akan melakukan investigasi lebih lanjut secara internal.

Ketika disinggung dugaan keterlibatan orang dalam di kasus itu, Dodot belum mau memberikan tanggapan secara gamblang. Pihaknya masih akan mengusut peran ketua kelompok.

"Ini akan jadi pembelajaran untuk melakukan pembenahan monitoring," kata dia. 

 

 

photo
Bunga pinjaman online. - (Tim Infografis Republika.co.id)

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement