Ahad 16 Jul 2023 21:21 WIB

Kurangi Limbah, Sedotan Berbahan Umbi Porang Jadi Pilihan

Tingginya kadar glukomanan pada porang membuatnya mudah larut dalam air.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Gita Amanda
Sedotan plastik, salah satu penyumbang polutan terbesar di dunia. Untuk itu Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan inovasi sedotan dengan bahan dasar umbi porang.
Foto: EPA
Sedotan plastik, salah satu penyumbang polutan terbesar di dunia. Untuk itu Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan inovasi sedotan dengan bahan dasar umbi porang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Data dari Divers Clean Action menunjukkan penggunaan sedotan sekali pakai di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 93 juta buah setiap harinya. Melihat fenomena tersebut, Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan inovasi sedotan dengan bahan dasar umbi porang yang lebih ramah lingkungan. 

Ketua tim Almi Sayyidatul Qo'idah mengatakan, tingginya kadar glukomanan pada porang membuatnya mudah larut dalam air. Hal inilah yang membuat mereka memilih umbi praong sebagai bahan utama. “Porang ini unik, dia mudah larut dengan air dan setidaknya membutuhkan 2-3 jam untuk benar-benar larut dengan air, jadi sangat cocok jika digunakan sebagai sedotan sekali pakai,” kata mahasiswi jurusan Psikologi itu dalam pesan resmi yang diterima Republika. 

Baca Juga

Menurut dia, pengembangan sedotan itu tidak serta-merta menghilangkan nutrisi yang terkandung pada porang. Namun bisa dikonsumsi usai digunakan sebagai sedotan. Beberapa nutrisi tersebut dapat menstabilkan gula darah, menjaga kestabilan pencernaan, hingga mencegah penyakit kanker.

Dia memastikan pembuatan sedotan ini tidak menghilangkan kandungan yang ada di umbi porang. Itu artinya masih memiliki efek. Sedotan ini nantinya juga tidak meninggalkan bekas karena mudah larut dalam air serta bisa dikonsumsi.

Adapun proyek dengan tajuk “Softless Edible Straw Multifungsi Berbahan Dasar Umbi Porang (Amorphophallus Muelleri) yang Rendah Glikemik Sebagai Upaya Mengurangi Sampah Plastik” ini berhasil pendanaan program kreativitas mahasiswa (PKM) Kemdikbud-Ristek 2023. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan komoditas porang di Indonesia. Hal ini penting mengingat Indonesia mampu menghasilkan umbi porang lebih dari 146 ribu ton per tahun. 

Adanya inovasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dari umbi porang. Hal ini karena banyak petani porang yang mengeluhkan anjloknya harga pada saat musim panen raya.

Saat ini, kata dia, inovasi sedotan dari umbi porang masih pada proses pengembangan dan trial error. Beberapa langkah yang dilakukan Almi dan tim adalah dengan mengolah umbi porang menjadi tepung terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan memberikan pewarna alami dari bahan alam dan mencetaknya menjadi bentuk sedotan dan melakukan pengeringan untuk menghilangkan kadar air pada saat proses pencetakan.

Terakhir, Almi mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik. Hal itu akan berdampak buruh pada lingkungan dan menyulitkan kehidupan manusia. "Kami ingin agar masyarakat bisa menggunakan bahan-bahan alami sebagai pengganti plastik," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement