Rabu 12 Jul 2023 16:14 WIB

Posyandu di Sukoharjo Tangani Stunting dengan Metode Herbal, Ini Hasilnya

Asupan herbal diberikan untuk bisa menambah nafsu makan bayi.

LEISURE:ilustrasi stunting
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
LEISURE:ilustrasi stunting

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Kader Posyandu Pundungsari, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menciptakan penanganan kasus stunting dengan metode herbal. Adapun herbal yang dimaksud yakni buatan para kader posyandu setempat.

Suplemen itu berbahan algae spirulina yang bermanfaat untuk mencukupi multivitamin serta mineral alami untuk anak stunting. Inovasi itu lantas mendapat apresiasi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

"Di sini bagus sekali pola penanganan stuntingnya. Ada satu treatment yang diberikan seperti herbal untuk bisa menambah nafsu makan sehingga ketika si bayi diberikan satu treatment dengan herbal itu nafsu makannya tinggi," kata Ganjar saat meninjau penanganan stunting di Sukoharjo.

Ia menegaskan, metode tersebut sejauh ini mampu mengurangi jumlah kasus bayi stunting di daerah itu. Menurutnya, ada data-data yang cukup bagus yang bisa ditampilkan, ternyata hampir 55 persen bisa tertangani dengan cepat.

Contohnya di tempat ini pada Februari 2023 ada 97 kasus bayi stunting, sekarang turun menjadi 33 kasus. Hingga kini, pemprov terus berupaya menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem melalui kebijakan dan program pilot project bersama pemerintah kabupaten dan kota.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil menurunkan angka stunting. Berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi balita berbasis masyarakat (e-PPBGM), angka stunting di Jateng pada 2018 yakni 24,4 persen.

Selanjutnya pada 2019 turun menjadi 18,3 persen dan 2020 kembali turun menjadi 14,5 persen. Pada 2021, kasus stunting turun menjadi 12,8 persen dan pada 2022 berada pada angka 11,9 persen.

Beberapa program yang dilakukan untuk menekan angka kasus stunting di antaranya Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah, One Student One Client, hingga yang terbaru peluncuran beras fortifikasi sebagai penambah gizi untuk ibu hamil.

"Kami optimistis angka stunting di Jateng dapat terus turun melalui koordinasi dan inovasi yang diciptakan kader kesehatan di daerah," kata Ganjar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement