Selasa 11 Jul 2023 18:44 WIB

Survei LSI Sebut Tren Elektabilitas Prabowo Semakin Menguat, Begini Penjelasannya

Prabowo menjadi capres unggulan sementara di klasemen elektabilitas

Prabowo Subianto. Prabowo menjadi capres unggulan sementara di klasemen elektabilitas
Foto: Republika/Muhammad Noor Alfian C
Prabowo Subianto. Prabowo menjadi capres unggulan sementara di klasemen elektabilitas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan kembali menjadi primadona calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. 

Pada survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) Prabowo Subianto digdaya sebagai capres unggulan di klasemen teratas elektabilitas. 

Baca Juga

Dalam survei tersebut elektabilitas Prabowo naik signifikan. Secara spesifik dalam temuan menarik bahwa tren elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami peningkatan dari awal 2023 hingga Juli 2023. 

“Trennya ini yang saya kira menarik, terjadi tren penguatan dukungan pada Prabowo Subianto secara konsisten sejak Januari 2023, hingga sekarang. Jadi tujuh bulan terakhir Prabowo Subianto selalu mengalami penguatan,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan saat rilis survei terbaru, Selasa (11/7/2023). 

Selain itu, Djayadi menegaskan temuan menarik lainnya adalah adanya kenaikan tingkat kepuasan kepada presiden juga selaras dengan peningkatan elektabilitas yang dimiliki Prabowo Subianto. 

Menurut Djayadi, jika tingkat kepuasan kepada Presiden dan Prabowo Subianto meningkat semakin menguatkan Ketua Umum Gerindra tersebut meraih insentif elektoral untuk Pilpres 2024.

“Kalau tingkat kepuasan kepada presiden meningkat lalu tingkat elektabilitas Prabowo meningkat itu seperti memberikan tekanan kepada tingkat elektabilitas Anies Baswedan, dan itu masuk akal saya kira,” tutur Djayadi. 

“Karena kalau kita lihat tadi yang puas kepada presiden cenderung pilihannya kepada Prabowo,” ungkapnya. 

Seperti dipublikasikan dari hasil survei terbaru LSI periode 1-8 Juli 2023 dengan 1242 responden, Prabowo Subianto berhasil meraup dukungan sebesar 35,8 persen, diikuti capres dari partai PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo yang meraih suara sebesar 32,2 persen dan capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan total elektabilitas mencapai 21,4 persen.

Di sisi lain, Prabowo Subianto juga unggul telak di semua klaster pemilih. Dari sisi gender, Prabowo Subianto mengantongi dukungan dari laki-laki sebanyak 36,1 persen dan perempuan 35,6 persen. 

Selanjutnya, dari sisi pemilih milenial, Prabowo Subianto juga berhasil unggul dari kandidat capres lainnya. Pada rentang usia kurang dari 21 tahun, orang nomor satu di Partai Gerindra itu mendapatkan dukungan sebesar 46,5 persen. 

Kemudian, pada usia 22-25 tahun, Prabowo Subianto meraup dukungan sebesar 39,1 persen. Adapun pada usia produktif, 26-40 tahun, menteri pertahanan andalan Presiden Jokowi itu mengantongi dukungan sebesar 39,5 persen. Lalu, Prabowo Subianto juga mendapatkan raihan suara dari pemilih dengan usia lebih dari 55 tahun sebanyak 35,2 persen. 

Secara etnis, Prabowo Subianto juga sukses meraup suara dari berbagai etnis yang ada di Tanah Air. Pada etnis Madura, Prabowo Subianto berhasil memperoleh dukungan sebesar 35,5 persen. 

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

Sementara, pada etnis Minang, Ketua Umum Partai Gerindra itu mendapatkan total dukungan sebesar 50,5 persen, diikuti oleh Bugis, 50,0 persen dan Melayu dengan torehan suara mencapai 52,7 persen. 

Di sisi lain, dari klaster agama, Prabowo Subianto berhasil meraup dukungan dari para pemeluk agama Islam dengan total dukungan mencapai 35,8 persen. Kemudian disusul oleh Protestan/Katolik dengan dukungan suara sebesar 40,8 persen. 

Terakhir, dari sisi pendidikan, Prabowo Subianto unggul dari kandidat capres lainnya. Pada pemilih dengan latar belakang SD, menteri terbaik Presiden Jokowi tersebut mengantongi dukungan sebesar 34,0 persen. Diikuti oleh pemilih dengan latar belakang SLTP 42,0 persen, dan SLTA sebanyak 37,3 persen.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement