REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala daerah mewarnai bursa cawapres jelang Pilpres 2024. Walau belum ada satupun capres potensial yang mengumumkan cawapresnya, kepala-kepala daerah, terutama di Pulau Jawa, jadi cawapres potensial.
Direktur CPI LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan, nama seperti Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa jadi yang paling potensial.
Misal, capres PDIP, Ganjar Pranowo, yang dianggap lemah di Jabar tentu melirik Ridwan Kamil sebagai cawapres. Pun capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang ingin merebut Jateng dan akan melirik Gibran.
Kemudian, baik Ganjar, Anies maupun Prabowo yang belum kuat di Jatim jelas akan melirik Khofifah untuk meraup suara. Terlebih, Hanggoro mengingatkan, belum ada yang tingkat keterpilihan di atas 50 persen.
"Deretan nama cawapres ini bisa jadi muncul karena faktor sumbangsih elektoral yang bisa didapatkan mengingat capres sampai hari ini belum ada yang mendapat suara di atas 50 persen," kata Hanggoro, Senin (10/7/2023).
Meski begitu, ia menekankan, tiga cawapres yang merupakan kepala daerah ini memiliki hambatan masing-masing. Misalnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang memang belum genap 40 tahun dan terhalang UU.
Saat ini, masih berjalan proses Judicial Review di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait itu. Hanggoro berpendapat, jika ini dikabulkan MK sosok Gibran sudah memenuhi syarat dan semakin potensial menjadi cawapres.
"Penting diketahui capres seperti Anies masih perlu dukungan AHY untuk Demokrat, Prabowo perlu Airlangga Hartarto dari Partai Golkar atau Muhaimin Iskandar dari PKB atau Erick Thohir dari PAN," ujar Hanggoro.
Survei LSI Denny JA ini sendiri dilakukan untuk periode 30 Mei-12 Juni 2023 ke 1.200 responden. Lewat metodologi multistage random sampling, tiga capres Prabowo, Ganjar dan Anies, masih mendominasi elektabilitas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika