Sabtu 08 Jul 2023 07:35 WIB

Pascalongsor Karangasem, Petugas Masih Cari Warga yang Tertimbun

Tanah longsor terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Karangasem.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Qommarria Rostanti
Bencana tanah longsor (ilustrasi). Petugas gabungan terus melakukan pencarian warga yang terimbun longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Bencana tanah longsor (ilustrasi). Petugas gabungan terus melakukan pencarian warga yang terimbun longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas gabungan masih melakukan pencarian dan pertolongan warga Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, pada Jumat (7/7//2023). Upaya ini dilakukan petugas gabungan pascalongsor di wilayah tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem menginfokan bencana longsor terjadi di Desa Tribhuana, Kecamatan Abang. "Berdasarkan informasi pada Jumat, longsor juga mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan satu lainnya luka berat. Selain korban jiwa, BPBD setempat menyampaikan satu rumah rusak berat yang terletak di perbukitan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga

Tanah longsor terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah kecamatan pada Kamis (6/7/2023) pukul 20.00 WIB atau 21.00 waktu setempat. BPBD mengidentifikasi, hujan deras dan faktor struktur tanah labil menjadi pemicu terjadinya longsor.

Selain insiden di Kabupaten Karangasem, BPBD Provinsi Bali juga menyampaikan beberapa peristiwa akibat bencana hidrometeorologi basah di sejumlah daerah Bali. Wilayah terdampak antara lain di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, Buleleng, Klungkung, Jembrana dan Bangli.

Dampak yang tercatat dari peristiwa di sejumlah wilayah tersebut, termasuk Karangasem, antara lain pohon tumbang 31 titik, bangunan rusak empat titik dan jalan rusak satu titik, sedangkan kejadian banjir 12 titik dan longsor 29 titik. Hujan intensitas tinggi ini disertai adanya angin kencang.

BPBD dan dinas terkait yang dibantu TNI, Polri dan relawan telah merespons dengan upaya tanggap darurat di lapangan. Prakiraan cuaca Provinsi Bali pada Sabtu (8/7/2023) dan Ahad (9/7/2023 menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah dan warga diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor.

"Terkait dengan bahaya tanah longsor, warga dapat mengantisipasi dampak sejak dini, seperti evakuasi ke tempat aman apabila wilayahnya mengalami hujan lebat dengan durasi lama. Terlebih mereka yang tinggal di sekitar bukit atau tebing. Longsoran dapat dipicu dengan kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi," ujar Muhari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement