Jumat 07 Jul 2023 23:19 WIB

Cuaca Ekstrem Sebabkan Bencana di Sejumlah Titik di Bali

Masyarakat di Bali diimbau mewaspadai cuaca ekstrem.

Cuava ekstrem (ilustrasi). Masyarakat Bali diimbau mewaspadai cuaca ekstrem.
Foto: EPA/Alaa Badarneh
Cuava ekstrem (ilustrasi). Masyarakat Bali diimbau mewaspadai cuaca ekstrem.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang mengakibatkan banyak kejadian bencana di beberapa tempat di provinsi ini. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, cuaca ekstrem seperti hujan deras, kemudian hujan yang disertai angin kencang menyebabkan bencana di sejumlah titik wilayah Bali, misalnya banjir, pohon tumbang, dan tanah longsor di beberapa lokasi.

"Untuk keselamatan kita bersama, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap bencana alam tersebut," kata Satake.

Baca Juga

Jika tak ada keperluan yang penting saat terjadi hujan deras, kata Satake, alangkah baiknya tidak melakukan perjalanan.

Untuk menghindari penyumbatan air pada saluran pembuangan, dia berharap masyarakat selalu rutin untuk melakukan pemantauan dan membersihkan kotoran yang ada. Ia juga meminta masyarakat untuk senantiasa memantau perkembangan cuaca melalui laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Di seluruh wilayah Bali, hujan yang mengguyur sejak pagi hingga sore pada hari Jumat (7/7/2023) mengakibatkan banyak bencana hingga menewaskan seorang warga.

Berdasarkan keterangan resmi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mencatat pada hari Jumat hingga pukul 17.00 WITA terjadi 78 bencana di provinsi ini. Bencana tersebut didominasi oleh pohon tumbang di 31 titik, diikuti bencana tanah longsor di 29 titik, banjir 12 titik, bangunan jebol di empat titik, dan satu titik jalan jebol.

Bencana kali ini mengakibatkan seorang hanyut terbawa banjir. Dalam kejadian ini, korban dapat diselamatkan. BPBD juga mencatat dari bencana tersebut ada tiga orang korban, seorang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka-luka, sertasatu orang masih dalam pencarian tim di lapangan.

Bencana pohon tumbang paling banyak terjadi di Kabupaten Gianyar sebanyak 16, terdapat 11 titik mengalami longsor, dan satu orang hanyut hingga menimbulkan kerugian material mencapai Rp 10 juta. Urutan kedua bencana terjadi di Kabupaten Badung dengan jumlah 19 kejadian yang terdiri atas enam lokasi tanah longsor, delapan pohon tumbang, dua titik banjir, dan tiga bangunan roboh.

Di Kabupaten Bangli, kata dia, terjadi 15 kejadian meliputi tiga pohon tumbang, 10 titik tanah longsor, satu bangunan roboh, dan satu jalan jebol. Di Kabupaten Jembrana terjadi sembilan kejadian yang terdiri atas enam lokasi banjir dan tiga pohon tumbang.

Sementara itu, di Kabupaten Karangasem terjadi empat kejadian yang mengakibatkan seorang meninggal dunia, dua tempat mengalami longsor, satu pohon tumbang, dan satu tempat kebanjiran. Kabupaten Tabanan, petugas mencatat terjadi tiga lokasi kejadian banjir.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Di Kota Denpasar tercatat hanya satu kejadian pohon tumbang yang mengakibatkan seorang mengalami luka. Ia mengatakan bahwa Kabupaten Buleleng tercatat tidak ada informasi kejadian bencana. Hal yang sama juga di Klungkung. Di Kabupaten Klungkung, aliran sungai dikabarkan terus meluap hingga beberapa warga dievakuasi ke Balai Budaya Klungkung.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement