REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ganjar Pranowo yang diusung PDIP jadi capres terbilang sudah definitif dibanding capres-capres lain. Karenanya, banyak tokoh-tokoh diharapkan mampu dipasangkan sebagai cawapres Ganjar.
Pengamat politik, Saiful Mujani mengatakan, pada survei Mei 2023 kemarin SMRC mencoba nama-nama yang banyak didiskusikan sebagai cawapres Ganjar. Sosok itu dirasa bisa membantu Ganjar mengalahkan lawan-lawan.
Mulai dari Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Sandiaga Uno, Said Aqil dan Yahya Staquf. Airlangga logis dipertimbangkan karena ketua umum partai paling besar kedua di DPR RI.
Lalu, amanat keputusan Partai Golkar memang agar Airlangga setidaknya jadi cawapres. Erick Thohir layak dipertimbangkan karena sudah sejak lama dibicarakan akan menjadi cawapres dari Ganjar maupun Prabowo.
Khofifah penting karena Ganjar harus menang di Jatim secara meyakinkan kalau ingin menang karena provinsi terbesar kedua setelah Jabar. Mahfud MD banyak dibicarakan dan satu tahun terakhir kinerjanya cukup menonjol.
"Untuk Sandi sudah bergabung dengan PPP dan diharapkan PPP bisa menjadi cawapres Ganjar. Said Aqil mantan ketua PBNU penting dipertimbangkan karena tradisi rekrutmen politik PDIP dalam pemilihan presiden," kata Saiful, Kamis (6/7).
Kemudian, Yahya Staquf merupakan Ketua Umum PBNU sekarang dan perlu dipertimbangkan kalau mau mempertimbangkan NU sebagai unsur penting dalam Pilpres 2024 mendatang. Hasilnya, beberapa nama memang menonjol.
Ganjar meraih 33,2 persen jika dipasangkan Airlangga. Lalu, 32,9 persen dengan Erick, 31,2 persen dengan Khofifah, 33,3 persen dengan Mahfud, 33,9 persen dengan Sandi, 30,5 persen dengan Aqil dan 29,9 dengan Yahya.
SMRC turut mencoba melihat kekuatan nama-nama itu jika berhadapan dengan capres-cawapres potensial Anies-AHY dan Prabowo-Muhaimin. Hasilnya, ada potensi Ganjar menang jika bersama Airlangga, Erick, Mahfud dan Sandi.
Saiful berpendapat, Ganjar memang capres yang bisa dibilang lebih definitif dibanding capre-capres lain. Prabowo Baswedan, walau cukup kompetitif, tapi tetap belum definitif. Demikian pula Anies Baswedan.
"Untuk Ganjar sudah cukup. Apalagi, sudah ada beberapa partai yang memutuskan bergabung," ujar Saiful.