REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi menyebutkan ada dua pabrik karet di wilayahnya yang sudah tidak beroperasi lagi setelah mengalami kekurangan pasokan bahan baku karet dari petani lokal. Itu terjadi sejak harga karet di tingkat petani anjlok.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi Agusrizal, di Jambi, Rabu (5/7/2023) mengatakan, harga karet di kalangan petani kini hanya berkisar Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. Rendahnya harga karet membuat petani tidak menyadap getah karet.
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Jambi, kedua pabrik karet yang sudah tutup itu adalah PT Angkasa Raya Jambi dan PT Batanghari. Menurut Agusrizal, saat ini, untuk lahan kebun karet masih ada, namun masyarakat atau petani karet tidak ingin panen. Alhasil, pabrik mengalami kekurangan bahan baku.
"Dua pabrik tutup dari 11 pabrik karet yang ada di Provinsi Jambi dan terdata di Dinas Perkebunan," katanya.