Selasa 31 Dec 2019 09:54 WIB

Polisi Ringkus Pencuri 4,2 Ton Getah Karet di OKU

Pencuri getah karet diringkus saat duduk santai di rumah makan.

Polisi Ringkus Pencuri 4,2 Ton Getah Karet di OKU. Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet (ilustrasi).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Polisi Ringkus Pencuri 4,2 Ton Getah Karet di OKU. Pekerja mengumpulkan hasil sadapan getah karet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan menangkap tersangka HR (49 tahun), pelaku pencurian 4,2 ton getah karet kering senilai Rp 42 juta milik korban Erlan, warga Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Lubuk Batang.

"Pelaku ditangkap anggota Polsek Lubuk Batang saat sedang duduk santai di rumah makan kawasan Desa Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang pada Kamis (26/12) pukul 11.00 WIB," kata Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), AKBP Tito Trivolta Hutauruk didampingi Wakapolres Kompol Zulkarnain, Selasa (31/12).

Baca Juga

Dia mengemukakan, pelaku warga Desa Prabu Menang, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muaraenim ini ditangkap karena mencuri getah karet kering di kebun milik korban di Simpang Kerikil Desa Gunung Meraksa pada 16 November lalu. Pelaku bersama tersangka lainnya mengangkut barang hasil curian tersebut menggunakan kendaran dump truk yang dikemudikannya untuk dijual.

"Pelaku sempat buron dan berpindah-pindah tempat sehingga anggota kami sedikit mengalami kesulitan menangkapnya. Namun, satu bulan kemudian pelaku kembali muncul di Desa Banuayu dan berhasil ditangkap," ujar Tito.

Menurutnya, pelaku beraksi bersama enam orang rekannya yang kini masih buron, berinisial SA,YN, FR, NP, MT, dan KP. Mereka tercatat sebagai warga Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muaraenim.

"Pelaku bersama rekannya sudah tiga kali melakukan aksi serupa," katanya.

Saat aksi yang terakhir, para pelaku sempat menyekap lima orang yang bertugas menjaga kebun Erlan. Namun, dua di antara korban berhasil meloloskan diri dan langsung melapor ke polisi.

"Berbekal dari laporan ini, polisi langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan dan setelah diintai selama satu bulan, salah satu tersangka berhasil kami lumpuhkan," kata Tito.

Selain mengamankan tersangka, polisi berhasil menyita barang bukti berupa dua unit telepon genggam dan satu unit truk nopol BE 8019 F berisikan 4,2 ton karet beku yang siap dijual.

"Guna menghilangkan jejak, pelaku sempat menyimpan dulu karet hasil curiannya. Lalu setelah merasa aman getah karet itu rencananya baru akan dijual ke Martapura," ujarnya.

Tersangka saat dikonfirmasi membantah dituding ikut serta mencuri karet tersebut. "Saya cuma disuruh saja oleh salah seorang tersangka yaitu SA untuk mengantarkan karet sebanyak 4,2 ton itu ke Martapura dengan upah Rp 500 ribu. Saya tidak tahu kalau karetnya merupakan barang curian," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement