Selasa 04 Jul 2023 16:06 WIB

JIS Diperbaiki, Politikus PDIP Soroti Tanggung Jawab Anies yang Gembar-gembor Sejak Awal

Giilbert menilai pembangunan JIS yang dilakukan di era Anies tak sesuai harapan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak.
Foto: Dok DPRD DKI
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Politisi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak berpendapat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seharusnya merasa malu atas polemik pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang saat ini tengah gencar diperbaiki. JIS yang diresmikan pada Juli 2022 yang lalu itu sebelumnya dielu-elukan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai stadion termegah. 

“Harusnya DKI malu, sudah dikasih duit, sekarang untuk revitalisasi minta duit lagi, terus DKI itu apa? Kalau provisi lain mungkin orang masih maklum, tapi DKI dengan APBD yang begitu jumbo, kualitas bangunan begitu segala macam, kan malu harusnya,” ungkap Gilbert kepada Republika.co.id, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga

Pembangunan JIS disebut menelan biaya mencapai Rp 4,5 triliun. Mayoritas anggaran proyek itu berasal dari bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 3,6 triliun, artinya sekitar 80 persen berasal dari pemerintah pusat.

Saat ini JIS yang dalam proses perbaikan juga melibatkan berbagai pihak. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat kunjungan ke JIS, bersama Ketum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pada Selasa (4/7/2023) mengatakan bahwa dilakukan upaya ‘keroyokan’ alias pembagian tugas dalam perbaikan JIS.

PUPR menangani ihwal kualitas rumput agar sesuai standar FIFA yang kemungkinan memakan dana sekitar Rp6 miliar. PUPR juga menangani jembatan penyeberangan orang (JPO) Ancol. Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta ditugaskan fokus pada perkeretaapian dan stasiun sementara bersama KAI. Sedangkan masalah pembangunan ramp off menjadi tugas Jasa Marga.

“Itu semua tanggung jawab DKI kok. Yang gembor-gembor kan enggak pemerintah pusat. Kan kemarin Anies yang gembor-gembor, sekarang kondisinya begini, dia berani enggak tanggung jawab? Jadi kalau dikatakan ada kemudahan (yang diperoleh Pemprov DKI) ya memang sangat diberi kemudahan, jadi jangan belagu lagi, jangan merasa seakan-akan tanggung jawab pemerintah pusat, tanggung jawab daerah dong, dengan biaya Rp4,5 triliun kualitas kok begitu,” jelas Gilbert.

Gilbert menekankan hasil dari pembangunan JIS yang dilakukan era Anies Baswedan memang tidak sesuai dengan harapan. Dia pun meminta DKI 1 saat ini, yakni Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mengerjakan apa yang ditugaskan.

“Sudah dikasih kemudahan, tinggal kerjakan saja sama kesepakatan mereka. Kalau dikatakan tanggung jawab DKI soal kereta api ya kerjakan kereta api,” tutur dia.

Diketahui, eksistensi JIS belakangan ini mencuat lantaran Presiden RI Joko Widodo menyinggungnya sebagai opsi venue Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang. Lalu muncullah banyak atensi dari para menteri serta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terhadap JIS yang dinilai perlu dilakukan renovasi karena sejumlah fasilitas kurang memadai dan belum berstandar FIFA.

Pada hari ini, Selasa (4/7/2023), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir, dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta meninjau langsung JIS di Jakarta Utara. Dalam konferensi pers, Basuki mengungkapkan adanya pembagian tugas antara sejumlah pihak. DKI Jakarta sendiri ditugaskan masalah Stasiun JIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement