Ahad 02 Jul 2023 17:30 WIB

Gibran Ancam Copot Baliho Jokowi-Prabowo di Solo

Walkot Solo Gibran Rakabuming sebut akan copot baliho Jokowi-Prabowo jika tak berizin

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Baliho bergambar Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto di Solo, Jawa Tengah, Ahad (2/7/2023). Walkot Gibran sebut akan copot baliho Jokowi-Prabowo
Foto: c02
Baliho bergambar Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto di Solo, Jawa Tengah, Ahad (2/7/2023). Walkot Gibran sebut akan copot baliho Jokowi-Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengungkapkan akan mencopot baliho bergambar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan presiden Joko Widodo jika izinnya belum jelas. 

"Di mana? Oh ya? Aku nggak tahu, aku gak gagas baliho kene gagas e sosmed (aku gak memperhatikan baliho, sini perhatiannya sama sosmed), berita-berita elektronik," kata Gibran, Ahad (2/7/2023).

Baca Juga

Putra sulung presiden Jokowi tersebut mengaku akan mengecek izin dari baliho yang bertebaran tersebut. Kendati demikian ia mengungkapkan belum ada keluhan terkait izin dari baliho tersebut. 

"Yo engko tak cek perizinannya, Nek izin belum jelas yo dicopot, ngono wae to yo (kalau izin belum jelas ya dicopot, gitu aja). Kan semua gitu. Apa ada laporan nggak berizin balihonya? Nggak ada kan? Yowes," katanya. 

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Solo, Budi Wahyono menjelaskan bahwa kampanye belum ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Begitu pula belum ada juga penetapan calon legislatif maupun calon presiden dan calon wakil presiden. 

"Tahapan kampanye belum ditetapkan oleh KPU, sementara juga belum penetapan caleg maupun capres, cawapres resmi yg terdaftar di KPU," katanya, Ahad (2/7/2023).

Pihaknya juga menjelaskan bahwa belum ada penetapan soal jumlah baliho yang diperbolehkan oleh KPU. "Jumlah ataupun spek/ukuran alat peraga kampanye juga belum ditetapkan oleh KPU," katanya. 

Menurutnya, jika ada baliho yang telah terpasang itu belum dapat dimaknai sebagai alat peraga kampanye melainkan sosialisasi. 

"Sehingga baliho ataupun spanduk yg terpasang sekarang belum bisa dimaknai sebagai alat peraga kampanye. Ada ruang sosialisasi sebelum tahapan kampanye dimulai," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement