Selasa 27 Jun 2023 08:53 WIB

Puan Maharani Dorong Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Internasional

Bahasa Indonesia digunakan lebih 270 juta warga dari Sabang hingga Merauke.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani.
Foto: Dok. DPR RI
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Puan Maharani mendorong pemerintah semakin masif memperjuangkan bahasa Indonesia untuk diakui sebagai bahasa internasional. Pasalnya, bahasa Indonesia sebagai harta karun warisan budaya, sehingga haruslah dikenal masyarakat dunia.

"Perjuangan agar Bahasa Indonesia mendapat pengakuan dari United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), sebagai bahasa dunia ini membutuhkan keseriusan dan komitmen dari pemerintah," ujar Puan lewat keterangannya di Jakarta, Senin (27/6/2023).

"Untuk terus memajukan dan melindungi bahasa Indonesia sebagai salah satu harta karun budaya kita," ucap Puan menambahkan.

Adanya pengakuan dari UNESCO, menurut dia, nantinya bahasa Indonesia dapat digunakan pada sidang-sidang di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pengakuan itu juga bisa memberikan kekuatan hukum yang lebih jelas dan mendukung perkembangan pelestarian bahasa Indonesia sebagai bagian penting dari keberagaman budaya global.

Apalagi, sambung dia, Indonesia beberapa waktu lalu, mengajukan agar bahasa Indonesia mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai bahasa dunia. Indonesia sendiri memiliki target untuk menjadikan bahasa Indonesia atau yang dikenal dengan sebutan 'Bahasa', menjadi bahasa internasional pada 2045.

Sudah selayaknya bahasa Indonesia diakui oleh UNESCO. Apalagi, Bahasa telah menjadi pangkalan komunikasi yang kuat bagi lebih dari 270 juta jiwa warga Indonesia dari Sabang hingga Merauke. "Pengakuan ini bukan hanya melibatkan satu negara, melainkan mewakili pengakuan global akan pentingnya persatuan, inklusi, dan keadilan dalam komunitas dunia," ujar Puan.

Menurut ketua DPP PDIP tersebut, sudah lebih dari 45 negara di dunia yang mengajarkan bahasa Indonesia di lima benua. Selain itu, tercatat lebih dari 300 lembaga dunia mengajarkan bahasa Indonesia.

Dia menambahkan, bahasa Indonesia juga digunakan sejumlah warga di negara lain, seperti Timor Leste, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina dan Thailand dengan berbagai dialek yang berbeda. Bukan hanya itu, menurut Puan, Indonesia juga termasuk dalam 20 negara dengan stabilitas ekonomi dan politik yang sudah bagus.

"Bahasa Indonesia, dengan kekayaan kosakatanya, keindahan struktur gramatikanya, dan kelembutan bunyinya, siap membangun jembatan komunikasi yang kuat antara berbagai negara dan budaya," ujar Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement