Rabu 21 Jun 2023 14:59 WIB

Tidak Hanya Internal, Masyarakat Sangat Tentukan Baik Buruknya Polri

Sosok Polri adalah cermin dari masyarakatnya.

Polisi menunjukkan barang bukti hasil penggerebekan aktivitas judi sabung ayam, di Polres Ciamis, Ahad (18/6/2023).
Foto: Republika/ Bayu Adji P
Polisi menunjukkan barang bukti hasil penggerebekan aktivitas judi sabung ayam, di Polres Ciamis, Ahad (18/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Guru besar Universitas Bhayangkara, Prof DR Hermawan Sulistyo, mengatakan baik buruknya Polri dalam melaksanakan tugasnya dan memberikan pelayanan terbaik tidak saja tergantung internal, tetapi terutama sangat tergantung apa yang terjadi di masyarakat. Bahkan, bila dikaji polisi adalah cerminan baik buruknya masyarakat.

"Kalau masyarakat brengsek jangan bermimpi polisi jadi malaikat," kata Kiki, panggilan akrab Prof. Hermawan Sulistyo, dalam dialog publik "Polisi Unggul Yang Presisi dan Humanis", yang diselenggarakan Jakarta, Rabu (21/7) pagi. Karena itu, Kiki merasa jengah dengan kritikan yang terus disampaikan masyarakat, terutama mahasiswa terhadap Polri.

"Bayangkan kalau polisi mogok itu hari saja apa yang akan terjadi," kata Hermawan Sulistyo dengan nada bertanya.

Senada dengan Kiki, Kombes Pol. Heri Haryadi dari SDM Polri mengeluhkan kesan negatif, yang ditanamkan masyarakat kepada anak-anak mereka saat masih kecil. Ia mengingatkan orang tua kalau menakut-nakuti anaknya yang selalu mengatakan kalau nakal akan dilaporkan polisi. "Ini kan menanamkam stigma negatif terhadap Polri yang tertanam sampai mereka dewasa," ujarnya.

Untuk itu, Heri mengajak masyarakat mulai menanamkan stigma positif terhadap Polri kepada anak-anak mereka. Ia bersyukur karena dari hasil survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri terus meningkat.

Hal senada disampaikan oleh Aba Subagja dari Kementerian PANRB, bahwa peran Polri sangat dibutuhkan masyarakat. Ia mengapresiasi Polri yang sangat terbuka, dan terus meningkatkan kompetensi anggotanya dalam mengantisipasi perkembangan tekhnologi.

"Yang kini dibutuhkan adalah memperkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga lain untuk lebih meningkatkan kemampuan Polri dalam menangani masalah sosial dengan humanis dan presisi," tutur Aba.

Anggota Komisi III DPR RI, Andi Rio Idris Pandjalangi, menyampaikan kesiapan DPR RI untuk mendukung upaya Polri memulihkan persepsi positif masyarakat.

"DPR punya fungsi pengawasan dan fungsi anggaran. Kami siap mendukung upaya  menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap Polri," kata anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu menegaskan.

 Kekurangan SDM... (klik halaman selanjutnya)

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : rilis polri
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement