Selasa 20 Jun 2023 23:59 WIB

BEI Siap Fasilitasi Pelaku Usaha Sulut Masuk Pasar Modal

Potensi pelaku usaha dan perusahaan daerah di Sulut masih sangat besar

Pergerakan di pasar modal (ilustrasi). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) siap memfasilitasi pelaku usaha di Sulawesi Utara (Sulut) agar masuk dalam p
Foto: Zawya.com
Pergerakan di pasar modal (ilustrasi). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) siap memfasilitasi pelaku usaha di Sulawesi Utara (Sulut) agar masuk dalam p

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) siap memfasilitasi pelaku usaha di Sulawesi Utara (Sulut) agar masuk dalam pasar modal.

"Potensi pelaku usaha dan perusahaan daerah di Sulut masih sangat besar," kata Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, Selasa (20/6/2023).

Dia mengatakan saat ini perusahaan yang "go public" sebagian besar dari Jakarta dan sekitarnya, dari daerah masih sangat kecil. Sehingga, katanya, BEI turun langsung ke daerah-daerah bahkan ke luar negeri untuk mengedukasi pelaku usaha agar bisa masuk pasar modal.

"Sampai saat ini perusahaan di Sulut yang masuk secara resmi baru satu," katanya. Dia mengatakan PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (IDX: BEER) sebuah perusahaan dari Sulut yang dikenal sebagai produsen merek Cap Tikus 1978, pada hari ini, Jumat (6/1) telah resmi melantai di BEI.

PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk menjadi Perseroan pertama asli dari Indonesia, yang berhasil melakukan pencatatan saham perdananya Rp220 per saham, adalah kebanggaan untuk Sulut dan PT Jobubu Jarum Minahasa.

Pihaknya berharap akan semakin banyak perusahaan di daerah Sulut yang mengikuti jejak PT Jobubu Jarum Minahasa. Ia mengatakan melalui kegiatan workshop dengan media yang akan dilakukan pada (21/6) bisa mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk go public.

"Berharap program ini dapat menumbuhkan dan mengembangkan pelaku usaha di Sulut dalam memilih akses pasar modal," katanya. Karena, katanya, masuk ke pasar modal, bukan hanya mampu mengembangkan perusahaan, namun menggerakkan ekonomi daerah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement