Senin 19 Jun 2023 14:28 WIB

Olah Rumput Laut jadi Produk Bernilai, GP Takalar Dorong Perekonomian Masyarakat Pesisir

Komoditas ini merupakan andalan Sulsel dalam beberapa tahun terakhir.

Para warga di Desa Ujung Baji, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mengolah rumput laut menjadi camilan.
Foto: Dok. GP
Para warga di Desa Ujung Baji, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mengolah rumput laut menjadi camilan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAKALAR -- Bagi masyarakat di pesisir pantai, potensi ekonomi dari komoditas rumput laut sangatlah tinggi. Seperti dilansir dari Antara, Senin (19/6/2023), Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut di Indonesia. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel mencatat produksi rumput laut Sulsel hingga Triwulan III 2022 mencapai 2,86 juta ton dengan nilai mencapai Rp 10,47 triliun.

Komoditas ini merupakan andalan Sulsel dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan Kementerian Investasi/BKPM memasukkan sektor ini sebagai salah satu proyek dalam peta peluang investasi (PPI) 2022.

Baca Juga

Untuk itu, kelompok relawan Gerakan Panrannuangku (GP) Takalar mendorong para warga di Desa Ujung Baji, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan untuk mengolah rumput laut menjadi camilan enak nan menyehatkan serta bernilai ekonomis. 

GP Talakar menyasar ibu-ibu demi memacu roda perekonomian masyarakat dengan mengolah rumput laut menjadi produk kerupuk stik. Perwakilan Koordinator GP Takalar Dukung Ganjar, Daeng Bella mengatakan, Desa Ujung Baji dikenal sebagai kawasan penghasil rumput laut karena letaknya yang strategis di pesisir laut. Bahkan, masyarakat setempat juga membudidayakan rumput laut di tambak. 

"Karena mata pencarian di Desa Ujung Baji adalah rata-rata petani rumput laut. 

Rata-rata orang bertani rumput laut itu hanya sebatas setelah panen di jual. Dia tidak mengolah sedemikian mungkin untuk bagaimana bisa menjadi olahan yang lebih baik," ucap dia. 

Kerupuk stik ini dibuat dari perpaduan rumput laut, tepung terigu, gula, garam, daun jeruk, keju, telur, dan masih banyak lagi. Kemudian adonan diolah sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan tekstur yang renyah dan enak. 

Rumput laut sendiri memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, di antaranya menjaga fungsi tiroid, sumber vitamin dan mineral, sebagai antioksidan,menekan risiko penyakit jantung, mengurangi lemak dalam tubuh dan lain-lain. 

Pria yang akrab disapa Ibel ini berharap, adanya pelatihan ini mampu menjadi solusi bagi masyarakat yang masih bingung bagaimana cara mengolah rumput laut. Dengan begitu, perekonomian masyarakat setempat bisa terangkat. 

"Mudah-mudahan setelah kami hadir, ibu-ibu di sini bisa menciptakan satu produk supaya bisa diperkenalkan ke masyarakat luas, bahwa masyarakat Desa Ujung Baji dapat memproduksi kerupuk seperti olahan rumput laut di sini untuk menjadi olahan yang nilai ekonomis nya tinggi," kata Ibel. 

Salah satu warta, Siti Piska Marlina (25 tahun) mengaku menantikan pelatihan pengolahan rumput laut menjadi sebuah produk berkualitas dan berdaya jual tinggi. 

Dia pun mengapresiasi langkah sukarelawan yang telah memberikan edukasi pelatihan pembuatan kerupuk stik dari rumput laut. 

"Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Desa Ujung Baji apalagi bahan dasarnya sudah tersedia. Kalau kemarin-kemarin kami tidak tahu bagaimana rumput laut dan adanya pelatihan ini bisa memotivasi kami untuk menambah perekonomian kami," ucap dia. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement