Sabtu 17 Jun 2023 09:28 WIB

Kisah Menteri Perdagangan yang Dimarahi Emak-Emak dan Karakter Politik ‘Bantu'

Harga migor melambung membuat Mendag dimarahi emak-emak

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meluncurkan buku yang berjudul Kerja Bantu Rakyat. Foto ilustrasi Mendag saat mengunjungi pasar di Surabaya.
Foto: Dok: Kemendag
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meluncurkan buku yang berjudul Kerja Bantu Rakyat. Foto ilustrasi Mendag saat mengunjungi pasar di Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — "Bantu adalah karakter politik yang ingin saya usung. Bantu itu tekait dengan memberi dan melayani. Membantu meringankan siapapun, membuat orang senang. Jangan sampai dimanapun kita berada justru membuat orang susah”.

Begitulah penyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, saat memberi sambutan pada peluncuran buku ‘Kerja Bantu Rakyat’. Buku ini merrupakan refleksi setahun perjalanan selama menjabat Menteri Pedagangan.

"Kamis, 15 Juni 2023 menandai setahun kepemimpinan Saya Kemendag. Saya bersyukur sudah menjalani perjalanan saya, setahun sebagai Mendag (Menteri Perdagangan),” kata menteri yang biasa disapa dengan panggilan Zulhas tersebut, Kamis (15/6/2023).

Kata ‘Bantu’ merupakan pesan dari orang tuanya. “Dimanapun saya berada harus membuat orang senang. Jangan membuat orang susah,” ungkapnya.

'Kerja Bantu Rakyat' dipilih menjadi judul buku dari setahun Zulhas menjadi Mendag. “Saya kira cukup mewakili capaian kerja yang saya lakukan. Bidang ini adalah bidang yang Presiden Jokowi hafal betul harga bahan pokok. Jadi kalau kita tidak kerja siang malam kita akan malu,” ungkap dia.

Di awal -awal jadi Mendag, Zulhas mengaku sering dimarahi emak-emak. Hal itu karena saat awal menjabat, minyak goreng langka dan harganya mahal. Bahkan saat itu, pemerintah melarang melakukan ekspor minyak goreng.

Namun Zulhas tidak kapok dengan kondisi itu. Ia tetap saja keluar masuk pasar untuk mendengar apa yang sebenarnya terjadi secara detail persoalan minyak goreng,

Dan tenyata apa yang dilakukannya tidak sia-sia. Dari pemahaman yang detail atas masalah minyak goreng, pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat. Sehingga dalam waktu dua minggu, persoalan minyak goreng yang sudah berlangsung berbulan-bulan, bisa terselesaikan saat Zulhas menjabat Mendag.

Pada akhirnya Zulhas menjadi menteri yang gemar keluar masuk pasar. Zulhas pun menjadi menteri perdagangan yang paling banyak mendatangi pasar.

“Saya telah mendatangi ratusan pasar dari Sabang hingga Merauke  untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok. Hasilnya gejolak bahan pokok yang biasanya terjadi pada hari-hari besar, berhasil diredam,” ungkap Ketua Umum DPP PAN tersebut.

Bagi Zulhas, dengan sering turun ke pasar maka akan tahu apa yang dirasakan konsumen, pedagang, maupun produsen. Sehingga dia bisa memahami denyut nadi di pasar, untuk bisa mengambil kebijakan yang tepat. "Memang melelahkan, tapi itu resiko dari jabatan,” kata Zulhas.

Dalam setahun kepemimpinannya, Zulhas bisa menjaga tren surplus perdagangan. Pada 2022 perdagangan  surplus hingga 55 miliar dolar, Inflasi tetap terjaga dengan baik, dan ekonomi tumbuh hampir 5,31 pesen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement