REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Candaan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait mengatasi permasalahan kualitas udara yang buruk menjadi sorotan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana. Menurut dia, hal ini jangan dianggap remeh karena jika dibiarkan masyarakat bisa terkena penyakit pernapasan.
"Itu saya kira menyakiti masyarakat, terutama orang tua, juga kan. Itu bukan suatu hal yang bisa dipandang remeh," kata Justin kepada wartawan pada Selasa (13/6/2023).
Kemudian, dia melanjutkan, yang pasti dengan adanya kualitas udara yang buruk bisa membuat anak-anak bahkan anusia usia lanjut (manula) terkena penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan sebagainya.
"Saya kira kata-kata seperti itu jangan pernah diucapkan lagi karena ini masalah kesehatan dan keselamatan warga dan itu tidak murah," ujar dia.
Justin menyarankan Heru Budi untuk memiliki langkah-langkah untuk mengatasi kualitas udara yang buruk di DKI Jakarta. Seperti mengendalikan jumlah kendaraan bermotor, menetapkan tarif parkir yang tinggi, hingga menindak kawasan industri yang memproduksi polusi di ambang batas.
"Ya saya kira kata-kata itu tidak boleh keluar lagi kalau tidak ada langkah pasti yang sudah dilakukan," kata dia.
Sebelumnya diketahui, kualitas udara semakin buruk di DKI Jakarta akibat aktivitas kawasan industri di wilayah penyangga. Butuh solusi konkret Pemprov DKI Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun menanggapi hal ini dengan jawaban yang sekadarnya sambil bercanda.
"Ya saya tiup saja," katanya sambil memeragakan mulutnya yang sedang meniup kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan pada Senin (12/6/2023).
Menurut Heru, solusi permasalahan polusi udara yang diakibatkan dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor adalah dengan mempercepat kendaraan listrik.
"Ya dipercepat motor listrik, mobil listrik, terus bahan bakarnya yang memang memenuhi syarat. Ya harus semua pihak mengikuti dong," kata Heru.