Selasa 13 Jun 2023 12:30 WIB

Ada Kabar Proyek di Ancol Mangkrak? Pj Heru: Saya Gak Tau

Komisi B DPRD DKI panggil direksi untuk klarifikasi adanya proyek mangkrak di Ancol.

Rep: Haura Hafidzah/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar di lini masa akun Twitter terkait banyak proyek yang mangkrak di Ancol dengan hashtag #usutkorupsiancol. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun menanggapi hal itu dengan tersenyum.

"Saya gak tau ya. Tapi kan itu lama ya bussines to bussines (B2B)-nya. Tanya sama Ancol," kata Heru kepada Republika.co.id saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (12/6/2023).

Sebelumnya, Komisi B DPRD DKI Jakarta berencana memanggil PT Taman Impian Jaya Ancol atau Ancol untuk dimintai klarifikasi terkait adanya sejumlah proyek yang mangkrak. Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, pihaknya akan memanggil direksi Ancol pada pekan ini, dalam rapat rutin yang sudah diagendakan. 

Dalam rapat itu, nantinya ada sejumlah klarifikasi yang akan diminta kepada Ancol perihal proyek yang mangkrak. "Kami akan panggil mereka karena kita akan mulai lagi rapat kerja dengan mitra kerja, selain SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), termasuk juga BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Rencananya pekan depan, kita akan coba memanfaatkan satu sampai dua hari rapat kerja," kata Ismail di Jakarta pada Ahad (11/6/2023).

Ismail menjelaskan, beberapa proyek yang mangkrak di Ancol disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama proyek tersebut dicanangkan ketika pandemi Covid-19 melanda, sehingga secara finansial tidak menjadi prioritas untuk dituntaskan. 

"Kita tahu Ancol berupaya bertahan untuk tidak melakukan banyak PHK karena dia industri hiburan, sehingga otomatis itu tidak dilaksanakan. Kalaupun ada faktor finansial juga karena ada beberapa proses penggantian sampai dua tiga kali, yang terakhir direktur utama dan jajarannya," kata Ismail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement