REPUBLIKA.CO.ID, NABIRE – Rangkaian inspeksi mendadak (Sidak) dilakukan dalam rangka memastikan pelaksanaan program pemerintah.
Salah satunya dilakukan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) serta Internasional Fund Agriculture Development (IFAD) di kawasan Indonesia Timur yang menjadi sasaran Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).
Tim Kemendes PDTT dan IFAD memantau langsung pelaksanaan program di desa-desa yang menjadi lokus TEKAD di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Teggara Timur, Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat, dan Nabire, Provinsi Papua Tengah.
“Kunjungan desa di berbagai wilayah sasaran merupakan bagian dari evaluasi implementasi Program TEKAD secara nasional. Kami ingin tahu secara langsung bagaimana program ini diterapkan dan apa dampak langsung kepada kepala rumah tangga sasaran,” ujar Country Director IFAD untuk Indonesia Hani Elsadani Salem, saat berdialog dengan pemangku kepentingan Program TEKAD Provinsi Papua Tengah, di Aula Bappeda Kabupaten Nabire, Papua Tengah.
Hani mengatakan dari rangkaian sidak di berbagai desa sasaran juga akan diketahui berbagai kendala implementasi Program TEKAD. Dengan demikian segera dapat dirumuskan solusi baik yang bersifat jangka pendek dan menengah. “Hasil dari rangkaian kunjungan lapangan, akan jadi masukan demi peningkatan progam TEKAD,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (13/6/2023).
Selain mengetahui kendala, kata Hani rangkaian sidak juga untuk mengetahui contoh baik yang bisa direplikasi di desa sasaran lain.
Termasuk kunjungan tim Kemendes PDTT dan IFAD di wilayah Nabire, Papua Tengah. “Hasil evaluasi dapat meningkatkan kinerja TEKAD di Nabire dan untuk lebih luas dapat direplikasi desa di Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan Hani, Direktur PPU Kemendes PDTT yang juga selaku Program Manager TEKAD, Ari Indarto Sutijatmo, mengatakan rangkaian kunjungan kali ini akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program TEKAD. Menurutnya, Kemendes PDTT dan IFAD akan terus menggandeng pemerintah daerah dan stakeholder lainnya guna merumuskan langkah-langkah strategis untuk memperkuat program TEKAD dan meningkatkan dampaknya bagi masyarakat desa.
Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya
“Jauh-jauh kita datang sampai ke pelosok desa karena Kemendes dan IFAD sangat konsern memperbaiki program TEKAD jadi labih baik sehingga dampak transformasi ekonomi bisa terjadi secara maksimal pada masyarakat,” tambahnya.
Program TEKAD merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk memberdayakan masyarakat desa atau kampung sehingga mereka mampu berkontribusi terhadap transformasi serta pertumbuhan yang inklusif.
Program TEKAD menyasar masyarakat desa atau kampung di 9 provinsi wilayah Timur Indonesia yaitu Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.