REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia mengapresiasi kinerja pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) tahun 2023 yang dinilai mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Task Team Leader P3PD Bank Dunia Jessica Ludwiig, saat rapat dukungan steering committee pemangku program P3PD dalam rangka pembahasan mengenai evaluasi kinerja komponen 1,2 dan 3 serta explanatory notes, di Jakarta, Senin (30/10/2023).
Menurut Jessica, dibanding kinerja tahun sebelumnya, di tahun 2023, pelaksanaan P3PD telah berjalan dengan baik dan penyerapan anggaran lebih tinggi.
"Terima kasih atas komitmen dari pemerintah Indonesia untuk P3PD, kita sudah melakukan pertemuan, penyerapan di tahun 2023 sudah sangat meningkat, sudah banyak kegiatan dilaksanakan dan luar biasa dibanding tahun sebelumnya," ujar Jessica.
Namun, menurut Jessica walaupun sudah berjalan baik, tapi ada beberapa catatan yang harus diperbaiki. "P3PD masih ada missing dan menjadi catatan adalah masalah Key Performance Indikator (KPI), kemudian ada beberapa indikator yang sebenarnya tidak dapat diukur, dan keterlambatan proyek ini berjalan," ungkap Jessica.
Sementara itu, Sekretaris CPMU P3PD yang juga sebagai Direktur LKAD, PKK, dan Posyandu, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Chaerul Dwi Sapta menerangkan P3PD 2023 berjalan baik karena dukungan berbagai pihak.
Ia berharap pelaksanaan P3PD di 2023 dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Dalam rapat ini Chaerul juga memberikan beberapa hal penting untuk pelaksanaan P3PD ke depannya.
"Di antaranya adalah segera melakukan akselerasi penyerapan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan tatap muka 2023. Selain itu perlu ada persiapan pelatihan tatap muka tahun 2024. Persiapan LMS untuk tahun 2024 dan tata kelola LMS di daerah. Penyiapan Siskeudes, redesain dan reengineering Prodeskel, serta realisasi terhadap capaian indikator KPI," tutur Chaerul.