Sabtu 10 Jun 2023 12:25 WIB

Ganjar Ceritakan Jokowi Diejek, Dicap Plonga-Plongo, tapi tak Berhenti Bangun Negeri

Jokowi dinilai tidak memiliki dendam terhadap rakyat mengejeknya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Teguh Firmansyah
Bakal capres yang diusung PDIP Ganjar Pranowo telah hadir di agenga deklarasi relawan Gapura Nusantara, Sabtu (10/6/2023).
Foto: Republika/Ali Yusuf
Bakal capres yang diusung PDIP Ganjar Pranowo telah hadir di agenga deklarasi relawan Gapura Nusantara, Sabtu (10/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Bakal calon Presiden usulan PDIP Ganjar Pranowo mengatakan, Presiden Joko Widodo menjadi mentornya dalam mengurus pemerintahan. Menurutnya Presiden Joko Widodo putut menjadi teladan dalam memajukan negeri.

"Saya punya mentor dalam pemerintahan. Namanya Jokowi," kata Ganjar Pranowo saat menghadiri deklarasi dukung dari relawan Gapura Nusantara, Sabtu (10/6/2023).

Baca Juga

Ganjar menyampaikan, bahwa Presiden Joko sempat dicap sebagi orang yang tidak layak menjadi pemimpin. Namun Presiden Joko Widodo mempunyai justru memiliki karakter merakyat.

"Seseorang yang dicap plonga-plongo. Seseorang yang dicap tidak pintar dengan badan yang sangat kurus," katanya.

Bahkan kata dia, ketika maju menjadi peserta pemilu Gubernur DKI DKI Jakarta, Presiden Joko Widodo sering menjadi bahan ejekan. Terutama pada posesnya ketika mulutnya terbuka.

"Beliau punya seragam satgas dengan difoto (pose nganga?) dan saya diskusi dengan beliau. ‘Pak, dari seluruh foto yang bapak suka ketika kampanye menjadi wali kota baik itu gubernur sampai bapak jadi presiden foto mana yang disuka?" kata Ganjar saat menceritakan kedekatan dia dengan Joko Widodo.

Ganjar mengatakan, meski foto dengan pose mulut terbuka itu menjadi bahan ejekan orang, namun foto itu yang paling dia sukai. Artinya Joko Widodo tidak memiliki dendam pada rakyat yang mengejeknya.

"Saya rasakan bapak itu kultur kami sebagai orang jawa, orang Solo melihat, silakan hina saya habis-habisan, silakan kamu caci maki saya habis-habisan. Tapi, langkah saya tidak akan pernah berhenti untuk memajukan negeri ini. Itu pesan dari beliau luar biasa," katanya.

Ganjar mengatakan,dengan segala keterbatasannya, dengan stempel PKI pada saat itu, sehingga dia harus kalah dalam beberapa tempat dan kontestasi. Namun Jokowi tidak ada kata menyerah dalam mencintai rakyat yang membencinya."Bahkan di daerah yang kalah, cinta beliau diberikan habis-habisan pada daerah yang kalah," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement